Gunung Kidul targetkan produksi padi 300.000 ton

id produksi padi

Gunung Kidul targetkan produksi padi 300.000 ton

Produksi padi Gunung Kidul, DIY, ditargetkan mencapai 300.000 ton selama 2013. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (ANTARA Jogja) - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menargetkan produksi padi selama 2013 sebanyak 300 ribu ton.

"Target produksi padi sebanyak itu hanya naik sedikit dibanding 2012. Pada tahun lalu, targetnya sebanyak 297 ribu ton," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunung Kidul Supriyadi, Selasa.

Menurut dia, alasan pihaknya tidak meningkatkan terlalu besar target produksi karena perubahan cuaca yang banyak mempengaruhi produksi padi. Sehingga, target produksi padi 2013 ditetapkan 300 ribu ton.

Ia mengatakan produksi padi Gunung Kidul dari tahun ke tahun memang meningkat. Produksi padi pada 2009 sebanyak 260.363 ton, pada 2010 meningkat menjadi 259.282 ton, dan pada 2012 juga meningkat menjadi 297.000 ton.

"Diprediksikan, tahun ini musim kemarau akan lebih panjang. Namun, kami tetap optimistis target produksi padi akan terealisasi," katanya.

Ia menyebutkan luas lahan sawah di Gunung Kidul mencapai 7.600 hektare, dan ladang 60.000 hektare.

Untuk mengantisipasi alih fungsi lahan, kata Supriyadi pemerintah kabupaten telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 23 Tahun 2013 tentang Perlindungan Lahan Tanaman Pangan Berkelanjutan.

"Kami berharap dengan adanya Perda ini, tidak ada alih fungsi lahan, dan produksi padi terus meningkat dari tahun ke tahun," katanya.

Berdasarkan laporan di lapangan, kata dia, produksi padi di Gunung Kidul dengan diimbangi dengan bahan pangan pendukung lainnya mampu mencukupi kebutuhann masyarakat selama satu tahun.

Ia mengatakan untuk mendorong produksi pangan lebih meningkat lagi, Pemkab Gunung Kidul akan melakukan pendampingan terhadap petani, sehingga mereka mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan curah hujan yang ada.

"Kami telah memperbaiki dan membangun jaringan irigasi supaya dapat diakses masyarakat untuk menanam padi. Kami berharap masyarakat dapat memanfaatkan ini untuk menanami pekarangan mereka dengan padi gogo, atau tanaman pangan lainnya," katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya mengimbau petani menggunakan teknologi pertanian guna meningkatkan produksi padi, seperti penggunaan pupuk yang berimbang, dan takaran yang pas.

(KR-STR)