Kulon Progo dukung aturan tinju AIBA

id tinju

Kulon Progo dukung aturan tinju AIBA

Ilustrasi (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Sasana Satria Menoreh di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mendukung aturan baru Asosiasi Tinju Amatir Dunia terkait larangan penggunaan pelindung kepala dalam pertandingan tinju kategori elit atau senior.

Pelatih Sasana Satria Menoreh Ferry Kuahaty di Kulon Progo, Minggu, mengatakan dengan aturan baru tersebut mental dan kesiapan fisik petinju akan lebih terlatih sebelum masuk ke jenjang profesional.

"Petinju amatir itu jenjangnya memang diarahkan ke profesional sehingga jika sejak amatir mereka sudah terlatih dengan situasi pertandingan seperti di tinju profesional, tentu akan meningkatkan kekuatan fisik dan kemampuan bertinju. Saya setuju dengan hal itu tapi hanya diberlakukan bagi petinju senior," kata Ferry.

Terkait aturan pelepasan pelindung kepala pada pertandingan tinju kategori senior, kata dia, memang sedikit banyak memberikan ancaman bagi keselamatan petinju. Namun demikian aturan tersebut sudah sepatutnya dijalankan.

"Aturan baru soal pelepasan pelindung kepala bagi petunju amatir ini secara resmi akan diberlakukan pada kejuaraan dunia di Khazastan, Oktober 2013. Makanya kami sangat serius melakukan sosialiasi dan berharap seluruh petinju bisa memahami dan mengerti dengan aturan itu," kata dia.

Di sisi lain, kata Ferry, Sasana Satria Menoreh sedang berduka sebab petinju kebanggaan Kabupaten Kulon Progo, Heri �Potter� Andrianto kalah "technical draw" atas lawannya Tagayuki Matsinaga dalam eksebisi di Jepang pada akhir Mei 2013.

Ia mengatakan pada ronde keenam Heri terkena pukulan "lucky blow" di kepala bagian belakang sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan walau sudah mendapatkan kesempatan dari wasit.

"Jika Heri bisa melanjutkan pertandingan, lawannya akan mendapatkan potongan nilai. Tapi karena tidak bisa melanjutkan pertandingan, Heri dinyatakan kalah oleh wasit," kata dia.

Hasil itu kata Ferry mengecewakan semua pihak. Padahal sebelumnya mereka yakin Heri yang memegang sabuk jawara nasional kelas ringan 61,2 kilogram fersi Asosiasi Tinju Indonesia, mampu meraih hasil maksimal.

"Dengan hasil yang jauh dari perkiraan, kami belum mengetahui kepastian Heri untuk bertanding di Meksiko pada Juni karena semua tergantung promotor Willy Lasut," kata dia.


(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024