Yogyakarta (Antara Jogja) - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta melalui Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset memberdayakan petani di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
"Ada enam tema kegiatan dilaksanakan yakni pengolahan limbah ternak untuk biogas, pembuatan kolam terpal, pengolahan limbah pertanian untuk pupuk organik, pengendalian hama melalui pestisida organik, pembangunan perpustakaan, dan pemetaan lahan pertanian dan demografi," kata Ketua Pelaksana Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Riset (PPMBR) Ahmad Danial di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, dipilihnya program kegiatan tersebut karena sebagian besar masyarakat Bangkalan khususnya di Desa Pangpajung berprofesi sebagai petani yang rata-rata memiliki ternak sapi untuk membantu kegiatan pertanian.
"Untuk memanfaatkan kotoran sapi yang hampir dimiliki di setiap rumah, kami mengajak mereka membuat pupuk padat yang berasal kotoran sapi," katanya.
Ia mengatakan pupuk organik yang dibuat dari bahan kotoran ternak itu sangat membantu petani untuk menyuburkan tanaman dan melindungi tanah dari kerusakan akibat penggunaan pupuk kimia.
"Selama ini pengolahan kotoran sapi oleh petani dengan cara dibakar terlebih dahulu sehingga menurut hemat kami dapat merusak keadaan tanah karena pupuk yang dihasilkan masih mentah dan panas," katanya.
Menurut dia, untuk melindungi kesuburan tanah pertanian juga, mahasiswa juga membuat pestisida alami atau biopestisida untuk memberantas hama yang ada sehingga dapat mengurangi kerugian pertanian.
"Penggunaan biopestisida itu selain dapat mengurangi kerusakan tanah juga dapat mengurangi kandungan kimia pada tanaman sehingga aman untuk dikonsumsi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan di selatan Desa Pangpajung juga terdapat pantai yang membentang di sepanjang wilayah ini. Pantai itu rawan dengan abrasi laut sehingga mahasiwa menanam tanaman bakau di sepanjang pantai.
"Penanaman bakau di sepanjang pantai itu untuk mengurangi kerugian masyarakat setempat akibat abrasi yang terjadi," katanya.
(B015)
Berita Lainnya
Yogyakarta memperoleh danais Rp100 juta per kelurahan untuk olah sampah
Kamis, 22 Februari 2024 1:28 Wib
Plasma ozon mampu tingkatkan kualitas produk
Jumat, 24 November 2023 6:59 Wib
Kabupaten Sleman menuju daerah lumbung pangan sehat
Selasa, 21 November 2023 13:08 Wib
Pemkab Gunungkidul serahkan bantuan alat pembuat pupuk organik kepada peternak
Selasa, 24 Oktober 2023 15:01 Wib
Pulau organik Bali jadikan lebih mahal di kalangan turis
Jumat, 20 Oktober 2023 6:36 Wib
Sleman meluncurkan pengembangan pertanian organik berbasis komunitas
Rabu, 18 Oktober 2023 21:38 Wib
Ganjar-Jimmy Hantu Foundation bahas pangan
Jumat, 13 Oktober 2023 6:57 Wib
Pemkab Bantul ajak masyarakat gunakan barang produk kerajinan bambu
Senin, 2 Oktober 2023 13:27 Wib