Praktisi: kampung wisata Kota Yogyakarta perlu dibina

id kampung wisata

Praktisi: kampung wisata Kota Yogyakarta perlu dibina

Pengembangan tujuh kampung wisata di yogyakarta (foto antara/doc)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kampung wisata di Kota Yogyakarta yang terus bertambah perlu memperoleh pembinaan yang terarah, sehingga diharapkan menarik minat wisatawan untuk mengunjungi kampung itu, kata praktisi pariwisata dan kebudayaan Widi Utaminingsih.

"Potensi kampung wisata di Kota Yogyakarta perlu dikembangkan untuk memberikan pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke kota ini," kata Ketua Yayasan Widya Budaya Yogyakarta ini, Rabu.

Menurut dia, keberadaan kampung wisata di Kota Yogyakarta saat ini terus bertambah jumlahnya, sehingga diharapkan akan memberikan banyak pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah ini.

"Dengan semakin banyaknya kampung wisata dengan beragam potensinya, diharapkan akan memberikan banyak tawaran yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah itu," kata Widi Utaminingsih yang yayasannya bergerak dalam bidang studi pengembangan pariwisata dan berbasis potensi lokal.

Menurut Widi, perlu campur tangan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam mengembangkan kampung wisata di kota ini. "Apalagi, potensi yang dimiliki kampung wisata di Kota Yogyakarta tidak terbatas pada bangunan `heritage` dan wisata budaya lokal, namun juga kekuatan ekonomi kreatif lainnya yang bisa mendukung, misalnya produk kerajinan," katanya.

Ia mengatakan kampung wisata memiliki keunikan yang ditawarkan dan sangat beragam, selain kekayaan "heritage", sentra kerajinan batik, dan asesoris, juga seni tradisi lokal yang masih terpelihara dengan baik.

Sejumlah kampung wisata di Kota Yogyakarta yang sudah dikenal wisatawan, kata dia di antaranya Kampung Dipowinatan, Kampung Cokrodirjan, Kampung Purbayan, Kampung Kotagede, Patangpuluhan, dan sebagainya.

"Selama ini kampung wisata di kota ini sudah menjadi daya tarik baru bagi wisatawan. Keunikan yang ditawarkan kampung wisata itu juga terus bertambah," kata Widi Utaminingsih.

(H008)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024