Gunung Kidul (Antara Jogja) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan memuji model pendidikan program keahlian tata busana butik SMK Negeri 2 Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dibangun Perseroan Terbatas Astra International.
"SMK ini materi ajarnya memungkinkan anak untuk tinggal di desa tanpa urbanisasi," kata Anies saat meresmikan SMK Negeri 2 Gedangsari, Kamis.
Selain itu, kata Anies, model pendidikannya juga mengajarkan tentang seni membatik. Hal ini merupakan bagian dari melestarikan tradisi bangsa Indonesia. "Membatik merupakan tradisi dan model seperti ini melanggengkan tradisi," katanya.
SMK Negeri 2 Gedangsari selain memberikan keterampilan juga memberikan lulusan yang siap bekerja maupun membuka usaha sendiri.
"Kami selalu menekankan kepada para guru bahwa memberikan ikan baik, memberi kail juga lebih baik, tetapi harus dipastikan dulu kolamnya ada apa tidak," katanya.
Anies memberikan apresiasi kepada Yayasan Pendidikan Astra Michael D Rusli (YPA - MDR) telah membangun SMK Gedangsari.
Menurut Menteri, masalah pendidikan secara konstitusional merupakan tanggung jawab pemerintah tetapi secara moral merupakan tanggung jawab seluruh bangsa.
Pencetus Indonesia mengajar tersebut berharap perusahaan lainya dapat mengikuti langkah Yayasan Pendidikan Astra.
"Pemilihan sekolah juga dilakukan tepat karena terletak di desa dan diharapkan mampu mengurangi kemiskinan. Sekolah ini bisa memaksimlakan sumber daya lokal yang ada," katanya.
Sekolah yang berdiri di Desa Tegalrejo, Gedangsari ini merupakan sekolah yang dibangun oleh Astra Internasional melalui Yayasan Pendidikan Astra - Michael D Rusli. Penyerahan sekolah tersebut dilakukan oleh Direktur Astra Djoko Pranoto kepada Bupati Gunung Kidul Badingah dan disaksikan Menteri Anies Baswedan dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Direktur Astra Djoko Pranoto mengatakan program keahlian tata busana butik tersebut dibangun di atas tanah seluas 3.078 meter persegi dengan luas bangunan dua lantai seluas 2.697 meter persegi dan menghabiskan dana Rp14,9 miliar.
Bangunan terdiri dari ruang kantor, ruang kelas, perpustakaan, ruang laboratorium komputer dan bahasa, ruang unit produksi dan teaching faktory, ruang peragaan, dan pameran.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Pramuka bersifat dasar untuk pembangunan negara Indonesia
Kamis, 4 April 2024 16:07 Wib
Nadiem : Vaksinasi mengejar PTM bukan PTM yang mengejar vaksinasi
Selasa, 21 September 2021 19:08 Wib
Mendikbud berharap pelaku seni yang sudah divaksin dapat berkarya
Kamis, 20 Mei 2021 16:59 Wib
Mendikbud : Hardiknas momentum hidupkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
Minggu, 2 Mei 2021 10:07 Wib
Mendikbud: Mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia tetap ada
Jumat, 16 April 2021 18:16 Wib
Mendikbud : Prioritas utama kembalikan anak belajar tatap muka
Kamis, 1 April 2021 14:32 Wib
Mendikbud: PTM terbatas mulai dari sekarang
Kamis, 1 April 2021 12:50 Wib
Mendikbud : PTM terbatas berbeda dengan masuk sekolah normal
Selasa, 30 Maret 2021 14:44 Wib