Disbuparpora membina masyarakat untuk mengembangkan pangan lokal

id pangan lokal

Disbuparpora membina masyarakat untuk mengembangkan pangan lokal

Ubi salah satu bahan pangan lokal (antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membina desa wisata dan masyarakat sekitar objek wisata agar mampu mengembangkan pangan lokal yang dapat dinikmati pengunjung.

Kepala Bidang Pemasaran Disbuparpora Kulon Progo Eka Winarsiwi di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan desa wisata dan objek wisata di Kawasan Bukit Menoreh mulai dilirik wisatawan sehingga pihaknya membekali pengelola wisata dan pelaku wisata mengembangkan potensi pangan lokal menjadi sajian enak dan lezat untuk disajikan kepada pengunjung.

"Kami mendampingi dan memberi pelatihan mengolah makanan lokal yang disajikan kepada wisatawan. Hal ini akan menggerakkan perekonomian masyarakat di kawasan objek wisata atau desa wisata," kata Eka.

Ia mengatakan makanan khas lokal sudah banyak ditemukan di objek wisata kawasan Bukit Menoreh dan desa wisata. Ia mencontohkan, kuliner Kopi Madigondo yang berada di Desa Nglinggo, Kopi Suroloyo di Puncak Suroloyo, dan sayur lompong di Desa Wisata Boro.

Dia mengatakan kuliner Kopi Madigondo dikemas dengan paket "ngopi" yang disajikan dengan makanan ringan, dan makan. Di Desa Nglinggo, masyarakat juga menyuguhkan nasi liwet jagung. Namun demikian, ia mengakui wisata kuliner belum banyak ditemukan di Kulon Progo.

"Kami mengharapkan masyarakat di kawasan wisata pengembangkan pangan lokal sebagai daya tarik wisata. Kami juga mengajak, masyarakat untuk berinovasi dalam mengelola objek wisata," katanya.

Pemilik "Kedai Kopi Edi Tansil" Kebun Teh Nglinggo, Edi mengatakan dirinya mendirikan kedai kopi dan teh asli Nglinggo sejak 2013 atau sejak dikembangkannya kebun teh sebagai tujuan wisata. Kedainya banyak dikunjungi wisatawan untuk menikmati teh atau kopi buatannya.

Selain itu, wisatawan juga dapat memetik teh di dekat kedainya untuk disangrai dan disedu.

"Kami mengajak pengunjung untuk membuat sendiri teh atau kopi yang akan diminumnya. Hal ini yang menjadi daya tarik kedai kopi "Edi Tans" Nglinggo," kata dia.

(KR-STR)