BPBD : belum ada kekeringan dampak El Nino

id bpbd bantul

BPBD : belum ada kekeringan dampak El Nino

Kepala BPBD Bantul Dwi Daryanto (Foto ANTARA/Sidik)

Bantul, (Antara Jogja) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Dwi Daryanto mengatakan belum menerima laporan mengenai kekeringan atau kesulitan air bersih sebagai dampak fenomena alam El Nino.

"Sampai saat ini belum ada warga masyarakat yang mengharapkan atau minta bantuan droping air bersih ke BPBD karena mengalami kesulitan air, itu artinya belum ada kekeringan di Bantul akibat El Nino," kata Dwi Daryanto di Bantul, Jumat.

Menurut dia, dampak El Nino mengakibatkan gangguan iklim secara global termasuk di Indonesia, dan fenomena ini menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Tanah Air berkurang dan menjadi kemarau panjang.

Ia mengatakan untuk wilayah DIY, Kabupaten Bantul merupakan daerah yang paling terdampak dengan adanya El Nino tersebut, karena posisi geografis yang berbatasan langsung dengan laut selatan.

Dengan demikian, kata dia, meski sudah memasuki musim hujan yang biasa terjadi hingga Januari, namun di wilayah curah hujan lebih sedikit dibandingkan dengan daerah lain di DIY.

"El Nino menyebabkan hujan di wilayah DIY tidak merata, di beberapa tempat di wilayah Sleman sering hujan karena proses pembentukan awan menjadi hujan lebih cepat, tetapi di Bantul jarang, karena paling terkena dampaknya," katanya.

Dwi mengatakan, meski di daerahnya belum ada yang mengalami kekeringan akibat dampak El Nino, namun pihaknya tetap mempersiapkan bantuan distribusi air bersih bagi masyarakat yang mengajukan permohonan ke lembaganya.

Apalagi menurut dia, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, pada awal Maret 2016 sudah memasuki musim kemarau, yang artinya potensi wilayah untuk mengalami kekeringan lebih tinggi.

"Prediksi BMKG awal Maret sudah masuk musim kemarau, maka harus kami siapkan, jangan sampai ketika ada masyarakat membutuhkan bantuan air, kami tidak siap. Tahun ini kami ada anggaran droping air sekitar Rp50 juta," katanya.***4***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024