Kulon Progo, (Antara Jogja) - Kementerian Pertanian menerapkan percontohan pertanian modern seluas 100 hektare di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk mengurangi biaya produksi pertanian.
Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kemtan) Justan Ridwan Siahaan di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Indonesia merupakan negara agraris sehingga produknya adalah hasil pertanian.
"Kita tahu Indonesia selalu mengimpor beras, dengan pertanian modern ini akan kita hilangkan. Kita bisa dapat swasembada beras," kata Justan.
Menurut dia, persoalan pertanian di Indonesia adalah lahan pertanian berkurang, tetapi konsumsi tinggi. Artinya pemerintah tidak boleh bekerja normal, tapi harus kreatif yakni lahan pertanian yang ada dioptimalkan dengan modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan). Contoh penggunaan traktor roda empat yang mampu mengolah tanah siap tanam dalam waktu lima jam.
"Artinya, berapa puluh ribu uang yang dapat disimpan, bila dikerjakan secara manual. Kemudian, alsintan dapat dipanen dengan cepat. Harapannya, biaya produksi rendah, sehingga masyarakat tertarik menjadi petani," katanya.
Ia meminta pemerintah provinsi dan kabupaten, khususnya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dengan alsintan ini.
"Kami minta Pemkab Kulon Progo meningkatkan luas lahan pertanian padi seluas 13 ribu hektare, tapi hanya sanggup kurang dari 12 ribu hektare. Untuk itu, perlu peningkatan IP," kata dia.
Terkait sumber daya manusia di sektor pertanian, Justan mengatakan petugas penyuluh pertanian yang tersebar di setiap kecamatan diharapkan memberikan sosialisasi penggunaan alsintan, seperti traktor roda empat.
"Mereka diajari mengoperasikan itu. Kami berharap generasi muda di Kulon Progo tertarik menjadi petani," kata dia.
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan bantuan alsintan dari Kemtan dan Pemda DIY cukup banyak. Terakhir, Kulon Progo mendapat lima traktor roda empat, empat unit diberikan kepada petani di Kecamatan Lendah.
"Kemtan selalu memenuhi kebutuhan alsintan yang dibutuhkan petani Kulon Progo. Traktor roda empat harganya Rp365 juta, atau lebih mahal dibandingkan harga mobil dinas saya. Untuk itu, kami berharap dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan produksi pertanian," kata Hasto.***3***
(KR-STR)
Berita Lainnya
Gunungkidul optimalisasi sektor pertanian turunkan kemiskinan
Jumat, 19 April 2024 14:02 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Kementan: Listrik masuk sawah untuk optimalkan pompanisasi
Senin, 15 April 2024 6:14 Wib
Tangani efek El Nino, pemerintah intensifkan pompanisasi
Kamis, 11 April 2024 14:03 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Pengamat UGM: Pekerjaan di sektor pertanian perlu perhatian lebih besar
Jumat, 5 April 2024 22:49 Wib
Dinas Pertanian Gunungkidul beri bantuan alat pertanian pada petani
Senin, 1 April 2024 13:16 Wib
Alokasi pupuk Rp54 triliun mewujudkan swasembada pangan RI
Minggu, 31 Maret 2024 5:53 Wib