Warga terdampak bandara mendapat prioritas pekerjaan

id angkasa pura

Warga terdampak bandara mendapat prioritas pekerjaan

Kantor Angkasa pura Yogyakarta (Foto Antara/doc)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama PT Angkasa Pura membuat draf rancangan nota kesepahaman terkait jaminan prioritas lapangan pekerjaan bagi warga terdampak rencana pembangunan bandara di Kecamatan Temon.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Senin, mengatakan nota kesepaham bersama ditargetkan ditanda tangani sebelum 1 Maret 2016 atau sebelum adanya pelatihan kerja bagi masyarakat terdampak bandara dengan harapan masyarakat memahami isi MoU ini.

"Sebelum MoU ditandatangani Pemkab Kulon Progo dan Angkasa Pura I, masyarakat harus mengetahui isinya. Masyarakat sebagai saksi atas MoU ini, jangan sampai kemudian hari ada permasalahan atau yang menjadi ganjalan masyarakat," kata Hasto dalam pertemuan dengan masyarakat terdampak bandara dan Angkasa Pura I.

Ia mengatakan terkait masalah tenaga kerja bagi warga terdampak bandara, pemkab telah menyebarkan 1.000 lembar formulir untuk memetakan harapan masyarakat. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, draf yang diajukan oleh pemkan dan Angkasa Pura dijadikan satu dan buat kesepakat bersama.

Namun, belum ditanda tangani, dokumen difotocopi dan diserahkan ke warga berdampak bandara. Harapannya, masyarakat memberikan masukan bila materinya kurang.

"Kami ini terbuka dan tidak ingin ada yang ditutup-tutupi. Pembuatan MoU harus transparan," katanya.

Hasto mengatakan berdasarkan identifikasi masyarakat, mereka meminta pelatihan tenaga kerja pelatihan setir mobil, bahasa Inggris, dan satpam. Namum, permintaan pelatihan dari masyarakat diluar anggaran pemkab. Untuk itu, pihaknya akan mengirim surat ke Angkasa Pura I supaya memberikan anggaran pelatihan ini.

"Nanti kalau Angkasa Pura memberikan anggaran, kami langsung akan memberikan pelatihan kepada mereka diluar paket pelatihan kerja yang telah diagendakan dengan menggunakan APBD 2016," kata politisi muda PDI Perjuangan ini.

Salah satu warga masyarakat Palihan Heru Supi mengatakan warga terdampak yang pro-bandara mengharapkan diprioritaskan dalam setiap tahapan pembangunan bandara. "Kami berharap tidak hanya menjadi penonton setelah bandara beroperasi. Kami sudah korbankan tanah kami, dan kami yakni Angkasa Pura mengakomodir persyaratan kami," kata Heru.

Pimpinan Proyek Bandara Baru Kulon Progo dari Angkasa Pura I Sujiastono mengatakan pihaknya akan mengirim surat permohonan pelatihan kerja kepada jajaran direksi PT Angkasa Pura I.

"Kami belum menerima secara resmi permintaan anggaran pelatihan tenaga kerja dari Pemkab Kulon Progo. Setelah surat kami terima, akan kami teruskan ke direksi Angkasa Pura," katanya.***4***

(KR-STR)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024