DPU-PR Yogyakarta bangun Embung Batur Karangsari

id embung

DPU-PR Yogyakarta bangun Embung Batur Karangsari

Ilustrasi embung (bbwspj.blogspot.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta segera membangun Embung Batur di Desa Karangsari Kabupaten Kulon Progo untuk konservasi dan menyuplai air pada jaringan irigasi setempat.

Kabid Pengairan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Hadi Priyanto, di Kulon Progo, Minggu, mengatakan Embung Batur yang dibangun tahun ini berfungsi sebagai konservasi dan menyuplai air bagi daerah irigasi dengan harapan lahan sawah saat masa tanam (MT) II yang kekurangan air dapat tercukupi.

"Tahun ini dilakukan pembangunan Embung Batur di Perbatasan Karangsari dan Sendangsari. Nanti yang membangun provinsi, karena anggaran pemerintah daerah terbatas. Embung Batur ini mampu menyuplai air untuk lahan pertanian seluas 25 hektare," kata Hadi pula.

Pada 2015, lanjut Hadi, Pemprov DIY juga akan membangun Embung Bogor yang telah mengairi sawah seluas 40 hektare.

Embung Bogor ini dirancang mengairi sawah di wilayah Pengasih bagian utara supaya lahan pertanian tidak hanya panen satu kali setiap tahun, tapi mampu tiga kali tanam.

"Harapan atas pembangunan Embung Bogor ini supaya lahan pertanian cukup mendapatkan air selama satu tahun. Selain itu, juga berfungsi sebagai embung konservasi untuk menahan air tetap di atas, sehingga meresap ke dalam tanah," katanya lagi.

Pemprov DIY, kata Hadi, juga akan membangun Embung Plampang dan Kalibuko Kecamatan Kokap.

Wilayah ini memiliki topografi berbeda dibandingkan wilayah lainnya, sehingga kalau mengambil air dari bawah harus dipompa, sementara sumber mata air sedikit.

"Tahun kemarin, provinsi membangun itu supaya menjadi embung konservasi yakni agar air selama mungkin berada di atas dan meresap ke tanah. Selain itu, untuk memenuhi sumber air baku dan air minum," kata Hadi pula.

Selain itu, DPU Kulon Progo merencanakan pembangunan Embung Talunombo di Kecamatan Pengasih.

Menurutnya, tahun ini masih tahapan penyusunan rencana detail teknis (DED) embung tersebut.

"Pemprov DIY juga mengidentifikasi potensi pembangunan embung. Saat kami mendapat masukan dari masyarakat tentang kebutuhan embung, kemudian kami tinjau dan lihat," katanya lagi.

Anggota Fraksi PAN DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori mengatakan kebutuhan air wilayah utara atau Perbukitan Menoreh sangat tinggi, namun sumber mata airnya sedikit.

Karena itu, setiap musim kemarau terjadi kekeringan baik untuk kebutuhan rumah tangga dan pengairan lahan pertanian.

Menurut dia, solusi untuk mencukupi air di wilayah utara adalah pembangunan embung sebanyak-banyaknya supaya menampung air hujan. Kemudian embung itu dapat dimanfaatkan untuk masyarakat, baik untuk pengairan lahan pertanian maupun kebutuhan air baku.

"Embung juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata, sehingga mampu menggerakkan perekonomian masyarakat," kata dia lagi.
KR-STR