Yogyakarta (Antara Jogja) - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mendorong organisasi Aisyiyah ikut memperkuat spirit gerakan revolusi mental yang dicanangkan Presden Joko Widodo.
"Kami mendorong kegiatan yang dilakukan oleh Aisyiyah pada khususnya dan Muhammadiyah pada umumnya memperkuat gerakan nasional revolusi mental," kata Menteri Puan saat membuka Rapat Kerja Nasional Aisyiyah dan Dialog Kebangsaan bertajuk "Meneguhkan Dakwah Pencerahan Menuju Indonesia Berkemajuan" di Universitas Aisyiyah, Yoyakarta, Jumat.
Menurut Puan, Aisyiyah sebagai salah satu organisasi perempuan Islam terbesar di Indonesia telah banyak memberikan sumbangsih untuk kemajuan bangsa selama satu Abad. Dengan demikian, hendaknya organisasi itu tetap bersatu padu bersama pemerintah menghadapi "musuh" dan tantangan bangsa saat ini.
"Kita harus bersatu padu, menjadikan visi misi pribadi dalam semangat gotong royong menghadapi musuh," kata dia.
Dalam spirit revoluasi mental, ia berharap Aisyiyah dapat melakukan perubahan cara berpikir bangsa Indonesia menjadi bangsa yang beretos kerja.
Ia menilai kemajuan di berbagai bidang yang telah dicapai organisasi perempuan itu sudah searah dengan misi program pembangunan Presiden Joko Widodo.
"Amal usaha yang telah diberikan melalui pendirian berbagai kelompok bermain, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi sudah searah dengan program pemerintah dalam mencerdaskan bangsa," ujarnya.
Kaum perempuan, menurut Puan, saat ini memiliki ruang yang lebih luas dalam berkiprah serta menunjukkan jati dirinya. Kesempatan itu, menurut dia harus dimanfaatkan secara optimal dalam membangun bangsa.
"Ikut berkiprah dalam pembangunan tanpa melupakan fungsi sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini menekankan pentingnya pembangunan yang memberi akses pada semua kelompok termasuk perempuan di tengah masih adanya diskriminasi dan ketidakadilan terhadap perempuan.
Indonesia yang berkemajuan, menurut dia, juga harus menggambarkan kondisi kehidupan yang bebas dari kemiskinan, korupsi, kekerasan.
"Selain itu, juga memberikan ruang keadilan dan kesejahteraan yang sama bagi semua kelompok masyarakat tanpa diskriminasi," tukas dia.
Rapat Kerja Nasional Aisyiyah yang berlangsung 22-24 April 2016 itu diikuti oleh 1.500 peserta yang terdiri atas unsur Pimpinan Pusat Aisyiyah, Pimpinan Wilayah Aisyiyah dari 34 provinsi, serta Pimpinan Amal Usaha organisasi itu.
L007
Berita Lainnya
Madrasah Mu'allimaat Muhammadiyah dan Aisyiyah gelar aksi selamatkan semesta
Sabtu, 18 November 2023 23:11 Wib
Aisyiyah diminta pelopori kebangkitan perempuan
Minggu, 2 Juli 2023 5:58 Wib
PP 'Aisyiyah minta KPU segera merevisi aturan keterwakilan perempuan
Selasa, 23 Mei 2023 14:40 Wib
Kader Muhammadiyah harus jadi pelopor pemilu damai
Minggu, 21 Mei 2023 6:34 Wib
Menteri PPPA: Kepemimpinan perempuan menjadi isu hangat jelang pemilu
Jumat, 19 Mei 2023 17:37 Wib
Kemen-PPPA dan Aisyiyah tandatangani MoU penguatan kapasitas perempuan
Jumat, 19 Mei 2023 15:00 Wib
Nasyiatul Aisyiyah meminta Polri segera proses oknum peneliti BRIN
Rabu, 26 April 2023 21:25 Wib
Wapres Ma'ruf: Muhammadiyah jangan terpecah saat Pemilu 2024
Senin, 21 November 2022 7:24 Wib