102 penyuluh se-indonesia kunjungi kelompok tani Bantul

id penyuluh

102 penyuluh se-indonesia kunjungi kelompok tani Bantul

Ilustrasi (Foto setkab.go.id)

Bantul (Antara Jogja) - Sebanyak 102 penyuluh pertanian perwakilan dari 23 provinsi se-Indonesia mengunjungi kelompok tani jamur Sedyo Lestari, Desa Argorejo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

"Setelah mereka (penyuluh) diskusi di ruangan, sekarang mengunjungi kelompok tani ini untuk menggali apa masalahnya, apa faktor keberhasilannya," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian, Ranny Mutiara Chaidirsyah disela kunjungan.

Menurut dia, kunjungan lapang ke salah satu kelompok unit usaha koperasi petani di Bantul yang difasilitasi Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut merupakan rangkaian acara bimbingan teknis penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani bagi petugas.

Ranny menyebutkan sebanyak 102 peserta kunjungan lapang tersebut merupakan petugas maupun penyuluh perwakilan 23 provinsi di Indonesia yang menangani kelembagaan penyuluhan dan pembinaan kelembagaan ekonomi petani.

"Jadi, mereka dari bakorluh (badan koordinasi penyuluhan) dan bapeluh (badan pelaksana penyuluhan). Jadi, ada yang penyuluh dari provinsi dan penyuluh kabupaten," katanya.

Sementara itu, materi yang didiskusikan dalam kunjungan itu, yaitu gerakan pemberdayaan petani, penumbuhan dan pengembangan kelembagaan ekonomi petani, serta pengembangan kelembagaan koperasi pertanian.

Ia mengatakan bahwa para peserta juga melakukan pencermatan terhadap pelaksanaan tahun lalu, mendiskusikan apa yang menjadi kendala, bagaimana peranan pemda untuk menggerakkan kegiatan itu. Pasalnya, ada beberapa kabupatan dan provinsi yang menyediakan dana khusus dari APBD.

"Harapannya mereka sudah bisa melakukan telaah, kira-kira apa strategi pembinaan yang akan dilakukan masing-masing. Kegiatan ini baru dimulai sejak 2014 setelah pemberlakuan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan Pemberdayaan Petani," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024