Dinkes Sleman imbau masyarakat tidak khawatir imunisasi

id imunisasi

Dinkes Sleman imbau masyarakat tidak khawatir imunisasi

Imunisasi siswa SD (Foto Antara)

Sleman, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat untuk tetap melakukan imunisasi terhadap anak-anaknya dan tidak perlu khawatir adanya vaksin palsu.

"Sampai saat ini di Sleman tidak ditemukan vaksin palsu, dan diharapkan masyarakat tidak khawatir," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dr Wisnu Murtiyani, Msc, Selasa.

Menurut dia, vaksinasi merupakan program yang sangat penting dan efektif untuk mencegah penyakit infeksi berbahaya yang mengancam nyawa anak. Disamping itu vaksin terbukti aman, efek samping yang mungkin muncul bersifat ringan, dan penting untuk tumbuh kembang anak.

"Imunisasi merupakan pencegahan spesifik untuk penyakit tertentu yang berbahaya. Imunisasi adalah melindungi seseorang terhadap penyakit tertentu, untuk menurunkan prevalensi penyakit, dan tujuan akhir adalah untuk menghilangkan penyakit," katanya.

Ia mengatakan penerima imunisasi harus sehat, tidak boleh sedang sakit, tidak boleh dalam keadaan akan menjadi sakit kalau diimunisasi, dan berat badan harus di atas 2.000 gram pada bayi prematur (atau berat badan lahir rendah).

"Tata laksana imunisasi itu sendiri harus mengikuti SOP, yaitu `Safe Injection, tehnik, aseptik dan dosis yang tepat, jadwal kontraindikasi, coldchain, dan persiapan alat resusitasi. Yang jelas prinsip Vaksin diberikan pada anak sehat dan tidak boleh dalam kondisi anak sakit, sehingga efektif untuk menimbulkan kekebalan serta mencegah penyakit," katanya.

Wisnu mengatakan, disamping itu manfaat imunisasi jauh lebih besar daripada risiko.

"Sedangkan penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (P3DI) yang vaksin program adalah TBC berat, Hepatitis B, Dipteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, polio, campak, dan Haemofilus influensa tipe B," katanya.

Ia mengatakan, untuk vaksin nonprogram berupa Invansive Pneumococcus Disease (IPD), Diare Rotavirus, Cacar Air, Parotitis (Gondongen), Rubela (Cacar Jerman), Influaensa, Hepatitis A, Tipus, dan Kanker Rahim.

"Efek samping proses imunisasi yang ringan antara lain demam, rewel, menangis dan kemerahan selama 1 hingga 2 hari," katanya.

Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan TK dan SD, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Subardi mengatakan kegitan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) 2016 akan dimulai Agustus 2016 dengan pendataan dan pengambilan logistik.

"Siswa yang diimunisasi semua siswa SD kelas I, imunisasi yang diberikan Campak selama Agustus-September 2016. Sedang BIAS 2 akan dilakuakan Minggu ke 3 November 2016 dengan sasaran siswa SD kelas 1 hingga 3. kelas I DT, kelas 2 dan 3 Td," katanya.***4***

(V001)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024