Gunung Kidul (Antara) - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko memberikan bantuan Sistem Pompa Air Tanpa Motor atau PATM untuk meningkatkan hasil pertanian masyarakat Desa Pacarejo dan Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jenderal (Purn) TNI Moeldoko di Gunung Kidul, Senin, mengungkapkan bantuan ini diberikan untuk meringankan masyarakat Gunung Kidul, karena dirinya teringat masa lalu yang saat itu sebagai Taruna Akmil ditolong oleh masyarakat.
"Meski masa sulit, mereka membantu para taruna dengan menyediakan makanan dan air putih," kata Moeldoko.
Ia berharap bantuan ini bisa mengubah sistem tanam yang hanya mengandalkan air dari tadah hujan membuat petani hanya mampu memanen sekali dalam setahun. Sistem sederhana yang memanfaatka tekanan aliran air ini mampu mengangkat air sampai ketinggian 134 meter keatas permukaan tanah.
"Kelebihan dari sistem ini sangat efisien karena tidak menggunakan mesin, murni kekuatan arus yang dimanfaatkan, mastarakar tidak dibebani membeli bahan bakar," katanya.
Moeldoko mengatakan PATM saat ini mampu mencukupi ketersediaan air di dua desa, yakni Desa Pacarejo dan Desa Semanu atau kurang lebih 400 hektare area persawahan milik warga.
"Nantinya pengelolaan akan diserahkan warga, akan ada satu orang yang ditinggal," katanya.
Selain bantuan pengairan, Moledoko juga menjanjikan membantu penelitian mengenai tanah yang ada disana karena tidak bisa menampung nutrisi, dengan mendatangkan ahli nuklir. Selain itu, bantuan tanaman seperti padi dan jagung.
"Hasilnya mampu menghasilkan 9,4 ton per hektare, harapannya tanah kering disulap menjadi sawah," katanya.
Salah seorang operator yang juga petani, Tohiran mengungkapkan dengan bantuan ini diharapkan bisa meningkatkan produktifitas pertanian disana. Apalagi tahun lalu, petani disana gagal panen, akibat kekurangan air.
"Saat ini baru menyasar 50 hektare dari total rencananya 200 hektare," katanya.
Ia mengungkapkan total ada 21 pompa air yang disebar di Desa Semanu dan Pacarejo, air disuplai dari Kali Kepek. "Nantinya diharapkan bisa panen dua kali dalam setahun," katanya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Petani korban banjir di Jawa Tengah dibantu Rp177 miliar
Sabtu, 23 Maret 2024 15:30 Wib
DLH memasang perangkap monyet ekor panjang tidak serang tanaman petani
Senin, 18 Maret 2024 21:15 Wib
Dapat ganti rugi, tanaman padi petani Jepara, Jateng, akibat banjir
Senin, 18 Maret 2024 18:00 Wib
Petani Demak, Jateng, korban banjir peroleh asuransi
Kamis, 14 Maret 2024 10:04 Wib
Pemda DIY-UGM menyiapkan konsep ubah pola pikir petani
Sabtu, 9 Maret 2024 6:44 Wib
Jaga ketahanan pangan, pemangku kepentingan diminta koordinasi dengan petani
Selasa, 5 Maret 2024 12:10 Wib
DPKP mengimbau petani DIY segera ikut asuransi usaha tani padi
Jumat, 1 Maret 2024 22:15 Wib
Harga gabah di tingkat petani turun jadi Rp7.100/kg
Jumat, 1 Maret 2024 3:36 Wib