Ketua PKK pusat evaluasi toga di Sleman

id Tanaman obat keluarga

Ketua PKK pusat evaluasi toga di Sleman

Brownis sayuran kukus produksi warga Medelan, Sumberagung, Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Sleman (Antara Jogja) - Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Ny Erni Guntarti Tjahjo Kumolo meninjau lokasi pemanfaatan tanaman obat keluarga atau Toga di Desa Harjobinangun. Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Tinjauan ini bersamaan dengan dilakukannya verifikasi Lomba Pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tingkat Nasional,

Ketua PKK Pusat dalam peninjauan didampingi, Ketua PKK DIY GKBRA A Paku Alam X dan Ketua PKK Kabupaten Sleman Kustini Sri Purnomo, melakukan peninjauan pertama dilokasi tanah kas desa Harjobinangun yang tandus.

Oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat, lahan tersebut dimanfaatkan untuk menanam 211 jenis tanaman obat yang berkasiat bagi kesehatan tubuh.

Selain itu juga terdapat kolam ikan untuk terapi serta aneka tanaman hias, sehingga tempat ini selain dapat dimanfaatkan untuk sarana berobat, sarana belajar juga dapat sebagai sarana rekreasi keluarga.

Selanjutnya tim menuju kediaman Agus Beji yang juga terdapat aneka Toga dan pemanfaatannya serta ramuan herbal. Perjalanan menuju rumah Agus melewati area pemanfaatan kebuh jahe.

Selanjutnya tim kembali melihat kegiatan hasil olahan Toga seperti jamu gendong, produk herbal, aneka jus, pelatihan toga, wisata toga di Kediaman Ir Nurdani.

Di tempat ini Tim juga melakukan penilaian lebih mendalam tentang pemanfaatan toga di Desa Harjobinangun yang disajikan dalam display yang digelar para pengelola yang kebanyakan dari Kelompok Wanita Tani Desa Harjobinangun Pakem.

Bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sri Murni Rahayu mengatakan proses verifikasi yang dilakukan tim pusat diharapkan dapat mengantarkan Desa Harjobinangun sebagai pemenang dalam Lomba Pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tingkat Nasional.

"Dengan demikian keberhasilan Desa Harjobinangun dalam pemanfaatan hasil Toga dapat menjadi motivasi desa lainnya di Kabupaten Sleman untuk dapat lebih giat dalam pemanfaatan hasil Toga demi terciptanya masyarakat Sleman yang lebih sejahtera dan mandiri," katanya.

Menurut dia, peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan masyarakat secara berkelanjutan untuk hidup sehat juga menjadi kunci dalam mempercepat pencapaian derajat kesehatan yang optimal.

"Karena itu pemberdayaan masyarakat dalam kesehatan harus mampu mengantarkan peningkatan kapasitas masyarakat dalam bidang kesehatan, dengan menerapkan berbagai upaya kesehatan melalui partisipasi aktif masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, salah satu upaya tersebut dapat dilakukan melalui penerapan dan pemanfaatan tanaman obat keluarga atau Toga secara mandiri di masyarakat.

"Masyarakat ditingkatkan kemampuannya dalam mencari solusi untuk masalah kesehatan secara mandiri sebagai upaya pertolongan pertama dalam keluarga dan memelihara kesehatan. Melalui pemanfaatan Toga diharapkan dapat menunjang kesehatan masyarakat sebagai upaya preventif, promotif, peningkatan kesejahteraan serta sebagai sumber penyedia bahan baku obat tradisonal," katanya.

Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Erni mengatakan,setelah melakukan peninjauan lapangan dan melihat dari dekat apa yang dilakukan masyarakat, ada peluang yang besar Desa Harjobinangun masuk nominasi sebagai juara nasional dalam lomba Pemanfaatan Hasil Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Tingkat Nasional.

"Di Bumi Indonesia sangat banyak ragam tanaman dan banyak yang belum dimanfaatkan dan Desa Harjobinangun mampu memanfaatkan tanaman yang ada disekitar untuk berbagai macam obat yang sangat berkasiat bagi tubuh manusia. Hal itu yang menjadi nilai plus sehingga tanaman yang sebelumnya dianggap tidak ada manfaatnya mampu diubah menjadi bahan yang berkhasiat," kata Erni.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024