Dispertan melakukan gerakan penyemprotan hama bawang merah

id bawang

Dispertan melakukan gerakan penyemprotan hama bawang merah

Ilustrasi petani bawang (Foto antaranews.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama petani melakukan gerakan penyemprotan organisme pengganggu tanaman jenis ulat yang menyerang 70 hektare bawang merah di Desa Demangrejo, Kecamatan Sentolo.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertan) Kulon Progo Bambang Budi Harsono di Kulon Progo, Jumat, mengatakan, hari Jumat ini penyemprotan tanaman bawang merah dilakukan dua kali yakni pada 06.00 WIB dan 17.00 WIB.

"Gerakan penyemprotan hama ulat harus dilakukan secara serentak supaya dapat dibasmi dengan cepat," kata Bambang.

Menurut dia, penyemprotan sendiri disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan kondisi hama yang menyerang tanaman serangan hama ulat di Desa Demangrejo masih di bawah ambang toleransi. Luas tanam bawang merah di desa ini sekitar 70 hektare.

"Kami berharap hama ulat ini tidak menyebar di Desa Srikayangan yang luas lahan bawang merahnya 160 hektare. Kami berusaha `spot stop`, sehingga tidak berdampak meluas," kata Bambang.

Dia mengatakan Dispertan Kulon Progo hanya memberikan bantuan stimulan pestisida dan menggerakan petani melakukan penyemprotan hama secara serentak.

"Artinya gerakan ini menindaklanjuti masukan dari lapangan dan keluhan dari masyarakat. Kami langsung menindaklanjuti di lapangan. Kami juga akan melakukan pendampingan kepada petani bawang merah. Kami menyadari, komoditas bawang merah merupakan salah satu produk unggulan pertanian di Kulon Progo," kata dia.

Tokoh masyarakat Desa Srikayangan Yuliyantoro mengatakan hama ulat memang sepanjang penanaman bawang selalu ada. Beberapa tahun terakhir, menang sangat serius menjadi hama yang merugikan.

"Kami sudah berusaha, pestisida juga sudah, yang belum dilakukan solusi dengan lampu. Tapi modalnya besar, menyatukan persepsi ke petani," kata dia.

Ia sudah mengusulkan yakni perbaikan jaringan irigasi yang masih menjadi kendala. "Kami juga mengusulkan ke kelompok tani melalukan lampunisasi. Pemkab juga lebih memperhatikan komoditas bawang merah," katanya. 
KR-STR