KPU Yogyakarta: tes kesehatan bukan formalitas

id kpu kota yogyakarta

KPU Yogyakarta: tes kesehatan bukan formalitas

ilustrasi (antaranews)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta memastikan bahwa serangkain tes kesehatan yang dijalani pasangan calon kepala daerah pada Pilkada Kota Yogyakarta 2017 bukan sekadar formalitas tetapi dilakukan secara profesional.

"Tes kesehatan dilakukan secara profesional, bukan hanya formalitas saja. Ada nama lembaga yang dipertaruhkan sehingga tim dokter yang terlibat pasti akan bekerja sscara sungguh-sungguh dan profesional," kata Ketua KPU Kota Yogyakarta Wawan Budiyanto di sela tes kesehatan pasangan calon kepala daerah di RS Jogja, Senin.

Pasangan calon kepala daerah Kota Yogyakarta dijadwalkan menjalani pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan bebas narkoba selama dua hari mulai Senin (26/9) dan dilanjutkan Selasa (27/9).

Seluruh pemeriksaan kesehatan jasmani, rohani dan bebas narkoba dilakukan di RS Jogja oleh tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), ahli psikologi dan dari BNN Kota Yogyakarta.

Calon kepala daerah yang pertama kali tiba di RS Jogja adalah Imam Priyono diikuti pasangannya Achmad Fadli sekitar pukul 07.00 WIB, dilanjutkan Haryadi Suyuti dan Heroe Poerwadi. Keempat calon kepala daerah tersebut datang sendiri-sendiri.

KPU Kota Yogyakarta dijadwalkan menerima hasil pemeriksaan kesehatan pada Rabu (28/9). "Kami hanya akan menerima pernyataan apakah pasangan calon yang bersangkutan layak atau tidak berdasarkan hasil tes kesehatan itu," katanya.

Jika ada salah satu atau pasangan calon kepala daerah tersebut dinyatakan tidak layak maka akan ada proses penggantian yang harus dilakukan oleh partai pengusung.

Sementara itu, Ketua Tim Pemeriksa Tes Kesehatan Pasangan Bakal Calon Kepala Daerah Kiswarjanu mengatakan, pemeriksaan kesehatan dilakukan terhadap semua aspek mulai dari kesehatan jantung, pemeriksaan bedah, THT, mata, gigi, laboratorium, radiologi, psikiatri, psikologi dan tes narkoba.

"Hari ini dilakukan pemeriksaan fisik medis dan psikiatri dilanjutkan dengan tes psikologi pada Selasa (27/9)," katanya yang juga menyiapkan dokter spesialis urologi dan radiologi jika diperlukan tambahan pemeriksaan untuk kedua aspek tersebut.

Sementara itu, Ketua IDI Kota Yogyakarta Wikan Indrarto mengatakan, hasil dari seluruh rangkaian tes kesehatan akan menjadi dasar bagi tim dokter untuk memutuskan apakah calon kepala daerah tersebut layak atau tidak untuk mencalonkan diri.

"Mereka tidak harus berada dalam kondisi kesehatan yang prima, tetapi semuanya masih bisa terkendali dan terkontrol untuk bekerja sebagai kepala daerah lima tahun mendatang. Bagaimanapun juga, tugas kepala daerah itu sangat berat," katanya.

Sementara itu, salah satu bakal calon wali kota Imam Priyono mengatakan sudah melakukan persiapan untuk pemeriksaan kesehatan yaitu puasa sejak Minggu (25/9) malam.

"Tujuannya untuk mengetahui kondisi kesehatan karena semua dicek. Khusus untuk tes bebas narkoba, saya justru berharap dilakukan melalui sampel rambut bukan hanya urine agar hasilnya optimal," katanya.***2***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024