BLH imbau warga memangkas pohon terlalu rindang

id BLH imbau warga memangkas pohon terlalu rindang

BLH imbau warga memangkas pohon terlalu rindang

Ilustrasi pohon perindang (istimewa)

Yogyakarta,  (Antara Jogja) - Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mengimbau warga untuk memperhatikan kondisi pohon di lingkungan sekitarnya, dan melakukan pemangkasan apabila pohon dianggap terlalu rindang dan rawan roboh saat hujan.

"Warga yang memiliki pohon dengan tajuk cukup besar sehingga rawan roboh saat hujan lebat, diharapkan mulai melakukan pemangkasan agar tidak terlalu rindang," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, BLH Kota Yogyakarta rutin melakukan pemangkasan pohon perindang, namun terbatas pada pohon perindang di tepi jalan sesuai ketugasan instansi.

"Selain untuk antisipasi roboh, pemangkasan dilakukan agar batang pohon tidak mengenai kabel listrik atau telepon," katanya.

Sedangkan untuk pohon yang berada di persil pribadi menjadi tanggung jawab pemilik persil termasuk untuk pemangkasannya.

Suyana mengatakan, ada banyak faktor yang menyebabkan pohon tumbang. "Selain karena tajuk yang terlalu berat, usia juga berpengaruh, serta kekuatan akarnya," katanya.

Di Kota Yogyakarta, terdapat sekitar 40 pohon perindang yang rawan roboh, sedangkan pohon perindang dengan kondisi tajuk cukup besar berada di sekitar wilayah Kotabaru khususnya di Jalan Suroto.

Pada Maret, angin kencang di Kota Yogyakarta menyebabkan puluhan pohon tumbang khususnya di kawasan Gembira Loka Zoo dan sekitarnya bahkan mengakibatkan korban jiwa.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengatakan sudah berkoordinasi dengan BLH Kota Yogyakarta terkait pemangkasan pohon sebagai antisipasi memasuki musim pancaroba dan hujan.

"Dua pekan lalu, kami sudah berkoordinasi dengan BLH untuk meningkatkan intensitas pemangkasan pohon sebagai antisipasi pohon tumbang saat hujan lebat," kata Agus.

Dalam beberapa hari terakhir, lanjut Agus, tidak ada laporan kerusakan seperti pohon tumbang atau kerusakan infrastruktur akibat hujan lebat. "Meski tidak ada laporan, namun warga tetap diminta waspada terhadap hujan lebat dan angin kencang," katana.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan bahwa meningkatnya intensitas hujan di wilayah DIY dalam beberapa terakhir terjadi akibat gangguan cuaca jangka pendek.

"Saat ini, wilayah DIY juga sedang memasuki musim pancaroba sehingga terjadi peningkatan intensitas curah hujan. Musim pancaroba diperkirakan terjadi hingga Oktober," kata Koordinator Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Joko Budiono.

(E013)

Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024