Yogyakarta, (Antara Jogja) - Kerugian akibat tingginya tingkat kemacetan di Kota Yogyakarta dalam lima tahun mendatang diperkirakan mencapai Rp90 miliar.
"Hitungan kami, kerugian akibat kemacetan di Kota Yogyakarta dalam lima tahun mencapai Rp90 miliar," ucap Ketua DPD PDI-P Daerah Istimewa Yogyakarta, Bambang Praswanto di Yogyakarta, Selasa.
Ia menuturkan, potensi kerugian akibat kemacetan yang terjadi diperkirakan mencapai Rp50 juta per hari.
Jika potensi kerugian Rp50 juta per hari itu, katanya, dikalikan dengan total kerugian sebulan mencapai Rp1,5 miliar, lalu dijumlah selama setahun menjadi Rp18 miliar, dan potensi kerugiannya selama lima tahun menjadi Rp90 miliar.
Angka itu, lanjutnya, berasal dari kerugian yang dialami masyarakat karena harus mengalami kemacetan, sehingga beberapa diantaranya harus kehilangan kesempatan mendapatkan pendapatan akibat tidak bisa tiba tepat waktu.
?Potensi kerugian karena kemacetan itu mempunyai dampak multi, sebab karena kemacetan yang terjadi di jalanan mengakibatkan seseorang yang harusnya dapat suatu proyek akhirnya harus merugi karena proyeknya hilang. Sebab kesempatan yang ada pada sektor perekonomian, selalu membutuhkan waktu yang sangat fleksibel. Dan kemacetan lalu lintas acapkali menjadi musuhnya perekonomian,? papar Bambang.
Lebih jauh, ujar dia, pembangunan hotel yang terjadi diluar dugaan pemerintah Kota Yogyakarta, ikut menambah keruwetan lalu lintas hingga berakibat pada meningkatnya kemacetan di Yogyakarta.
?Sebab, banyak hotel dan penginapan di Yogyakarta tidak menyediakan fasilitas parkir memadai. Akibatnya, badan jalan sering digunakan untuk hal-hal yang bukan peruntukkannya. Maka jadilah kemacetan semakin tinggi,? jelas dia.
Karena itu, lanjut Bambang, PDI-P mengusung Calon Walikota Yogyakarta yang dinilai mampu menghemat potensi kerugian daerah dari masalah kemacetan yang terjadi di Kota Yogyakarta.
Apalagi, kata dia, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak mampu mengatasi dan mengantisipasi problem kemacetan yang terjadi di Yogyakarta.
Karena itu, Bambang meyakinkan bahwa Imam Priyono mampu membawa perubahan bagi Kota Yogyakarta, terutama dalam menjawab persoalan kemacetan di Yogyakarta.
?Imam Priyono mengerti benar strategi untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah kemacetan di Yogyakarta. Karena selama ini, Imam ingin mengatasi hal itu, namun karena posisinya hanya sebagai Wakil Walikota, maka Imam hanya mencoba mengusulkan kepada Walikota. Tetapi belum mendapatkan respon yang diharapkan,? tandas Bambang. (KR-RHN)
Berita Lainnya
Kenaikan suku bunga pilihan paling aman di RI
Kamis, 25 April 2024 7:28 Wib
"Delay system" urai kemacetan menuju Pelabuhan Merak
Sabtu, 6 April 2024 17:01 Wib
Menhub: Tradisi balon udara diawasi ketat
Minggu, 31 Maret 2024 20:24 Wib
Pengamat Kepolisian: Arogansi personel Polri tidak bisa dibiarkan
Selasa, 26 Maret 2024 13:09 Wib
Tujuh tol alternatif gratis disiapkan jika mudik Lebaran 2024 macet
Selasa, 26 Maret 2024 6:22 Wib
OJK dalami kredit macet Investree
Sabtu, 17 Februari 2024 17:12 Wib
Mahfud hapus kredit macet petani-nelayan Indonesia
Jumat, 26 Januari 2024 2:20 Wib
Acara HUT, PDIP minta maaf jika Lenteng Agung Jakarta macet
Rabu, 10 Januari 2024 8:47 Wib