Wartawan harus bisa menulis buku

id Wartawan harus bisa menulis buku

Wartawan harus bisa menulis buku

Jurnalis Kantor Berita Antara Surabaya, Abdul Hakim memberikan kuliah umum bagi mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta,(Antara Jogja) - Seorang wartawan harus mampu menulis buku di tengah rutinitas kerja sebagai penulis berita, kata jurnalis Kantor Berita Antara Surabaya Abdul Hakim.

"Selama ini sangat jarang wartawan mau atau mampu menghadirkan sebuah buku," kata Abdul Hakim saat menjadi pembicara dalam Kuliah Umum "Dari Sosiologi Agama untuk Dunia" di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Rabu.

Menurut Hakim, pada dasarnya bagi seorang wartawan banyak objek permasalahan selama melakukan peliputan yang potensial ditulis menjadi sebuah buku. Akan tetapi kebanyakan hanya dihadirkan menjadi sebuah berita saja.

Hakim mencontohkan, seperti buku "Tri Rismaharini" hasil karyanya merupakan tumpahan pengalaman yang ia dapatkan secara eksklusif dalam bergelut di dunia jurnalistik. Buku yang diluncurkan pada 2014 itu, menurut dia, memberikan pengaruh besar terhadap kebijakan politik pemerintah.

"Tanpa menulis buku saya bukan apa-apa. Bagi saya menjadi jurnalis akan lengkap jika bisa menghasilkan buku," kata lulusan pertama Jurusan Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga itu.

Namun demikian, ia menilai pada umumnya tugas peliputan yang dibebankan kepada wartawan banyak menyita waktu mereka sehingga sulit menghadirkan tulisan yang komprehensif menjadi buku.

"Bisa karena waktu mereka yang banyak tersita untuk peliputan atau memang minim pengetahuan untuk menulis sebuah buku," kata dia.

Untuk bisa menulis buku, selain menggali dari hasil liputan, seorang wartawan memang harus bersedia menyempaktan diri untuk membaca berbagai literatur, tidak terkecuali mengenai metode penulisan.

"Untuk menulis buku biasanya saya menyempatkan waktu pada pagi hari, karena tugas peliputan sering mengharuskan saya pulang malam," kata Hakim yang kini telah menghadirkan tiga buku karyanya.

Selain wartawan, Hakim menambahkan semua profesi termasuk pengusaha atau petani pada dasarnya bisa menulis buku yang akan bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Teman saya seorang petani di Lamongan kenyataanya bisa menulis buku mengenai pertanian di sela rutinitasnya bertani," kata dia.