Jogja (Antara) - Perubahan iklim dan anomali cuaca yang terjadi akhir-akhir ini ditengarai dapat mempengaruhi ketahanan pangan hingga stabilitasnya terganggu, kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam peringatan Hari Pangan Sedunia.
"Ada potensi ancaman terhadap stabilitas ketahanan pangan akibat perubahan iklim. Oleh karenanya, kondisi ini perlu segera disikapi agar pangan tetap mencukupi. Bagaimanapun juga, memperoleh pangan adalah hak asasi manusia," kata Haryadi di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga ketahanan pangan adalah dengan melakukan inovasi baik pada sektor pertanian hingga pengolahan pangan.
Meskipun Yogyakarta bukan daerah lumbung pangan karena tidak memiliki potensi yang besar untuk memproduksi berbagai ragam pangan, namun upaya masyarakat untuk menguatkan ketahanan pangan di wilayah cukup tinggi.
Salah satunya dilakukan di Kelurahan Rejowinangun yang memperoleh penghargaan nasional di bidang ketahanan pangan karena keaktifan masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai tempat bercocok tanam serta inovasi di bidang olahan pangan.
Sementara itu, Ketua Umum Paguyuban Mitra Tani Nelayan Indonesia Satrio F Damarjati mengatakan perubahan iklim atau anomali cuaca memang mengganggu pola tanam.
"Yang bisa dilakukan petani adalah dengan mengubah pola tanam menyesuaikan kondisi cuaca agar hasil yang diperoleh tetap maksimal," katanya yang menyebut tanaman holtikultura paling rentan mengalami gangguan akibat perubahan iklim atau cuaca.
Dalam peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat DIY yang dipusatkan di halaman Balai Kota Yogyakarta itu, juga dicanangkan Gerakan Nasional Konsumsi Pangan Sehat.
Satrio menyebut, gerakan tersebut merupakan bagian dari program nawacita Presiden Joko Widodo dan perlu diteruskan hingga tingkat kota atau kabupaten di seluruh Indonesia.
Selain itu, juga digelar pameran produk olahan pangan dari warga yang di antaranya menampilkan produk makanan tradisional hingga menu modern.
(E013)
Berita Lainnya
Perempuan Indonesia berperan mitigasi perubahan iklim
Minggu, 31 Maret 2024 4:26 Wib
Mahasiswa IPB University menjadi agen perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 5:53 Wib
BRIN sebut hutan dibabat, Selat Muria menjadi daratan
Rabu, 20 Maret 2024 19:48 Wib
BRIN: Kemunculan siklon tropis indikasi perubahan iklim
Selasa, 19 Maret 2024 11:41 Wib
BRIN beri solusi atasi krisis air akibat perubahan iklim
Kamis, 14 Maret 2024 8:09 Wib
Berawan, cuaca DKI Jakarta
Kamis, 7 Maret 2024 5:45 Wib
Arsitek beri kiat ketahanan rumah di daerah tropis
Rabu, 6 Maret 2024 7:41 Wib
BRIN: Atasi krisis pangan akibat iklim dengan mengotimalkan pangan lokal
Sabtu, 2 Maret 2024 9:26 Wib