UMKM berharap bunga KUR segera diturunkan kembali

id KUR

UMKM berharap bunga KUR segera diturunkan kembali

Ilustrasi (Foto Istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah Daerah Istimewa Yogyakarta berharap pemerintah segera menurunkan kembali suku bunga kredit usaha rakyat untuk menjaga ketahanan pengusaha perempuan yang bergelut pada sektor UMKM.

"Kami berharap bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang saat ini mencapai 9 persen bisa segera kembali diturunkan karena masih relatif tinggi dan memberatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata Ketua Komunitas Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prasetyo Atmosutidjo di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Prasetyo, meski pemerintah telah berupaya menurunkan bunga KUR dari 22 persen menjadi 12 persen pada 2015, dan turun kembali menjadi 9 persen pada awal 2016, UMKM DIY tetap terus mendorong pemerintah mengupayakan kembali penurunan KUR hingga efektif membantu pertumbuhan UMKM.

"Kami mengapresiasi upaya pemerintah yang menjanjikan bakal menurunkan kembali (KUR) bunga KUR hingga 7 persen," kata dia.

Menurut dia produsen luar negeri khususnya Tiongkok akan tetap menjadi saingan berat sebab Pemerintah Tiongkok secara konsisten mendukung UMKM dengan memfasilitasi pinjaman modal dengan bunga sangat rendah.

"Di Tiongkon suku bunga acuan masih mencapai 4,6 persen, sehingga efektif mendukung produktivitas UMKM di negaranya," kata dia.

Selain kembali menurunkan bunga kredit pinjaman modal, menurut Prasetyo, pemerintah juga diharapkan betul-betul mampu mempermudah akses permodalan bagi pengusaha.

Menurut dia, selama ini para pelaku usaha, khususnya yang bergelut di sektor mikro sangat kesulitan mengajukan pinjaman modal dari bank.

Dia mengatakan, UMKM merupakan sektor vital serta tonggak perekonomian bagi negara berkembang seperti Indonesia, sehingga perlu terus didukung kemajuannya oleh negara. "Roda perekonomian didominasi sektor UMKM. Hampir 98 persen lapangan kerja di Indonesia juga disediakan oleh UMKM," kata dia.

Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Ekonomi dan Pembangunan Riyadi Ida Bagus Salyo Subali berharap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah mengonsultasikan berbagai persoalan akses kredit usaha rakyat ke Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).

"Kalau ada keluhan soal KUR jangan hanya dibahas sendiri-sendiri, soal itu pelaku UMKM kami minta langsung datang ke PLUT untuk mengonsultasikannya," katanya.

Data Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY menyebutkan serapan KUR di daerah setempat pada 2015 masih belum maksimal. Baki debet (outstanding) pinjaman KUR hingga November 2015 mencapai Rp411 miliar, padahal plafon yang disediakan di DIY mencapai Rp578 miliar. ***3***

(L007)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024