Mensos resmikan lima patung Pahlawan Relawan Merapi

id Patung tagana

Mensos resmikan lima patung Pahlawan Relawan Merapi

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat meresmikan patung lima Tagana yang gugur dalam menjalankan tugas saat erupsi Gunung Merapi 2010. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Sleman, (Antara Jogja) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meresmikan lima patung relawan Taruna Siaga Bencana yang gugur dalam menjalankan tugas kemanusiaan saat terjadi erupsi Gunung Merapi 2010 di Museum Gunungapi Merapi, Pakem, Kabupaten Sleman, Minggu.

"Semangat kalian yang melekat dan pengorbanan yang senyap dari sanjung dan puji, merupakan inspirasi dan motivasi bagi kami agar lebih arif dan bijaksana menyikapi alam yang sedang berbenah diri, sehingga alam dan kita tercipta harmonisasi. Teriring doa semoga kalian tenang di sana,".

Barisan kalimat pada prasasti yang ditanda tangani Menteri Sosisal RI Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang disaksikan langsung oleh Bupati Sleman Sri Purnomo dan Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi pada peringatan Hari Relawan Internasional tahun 2016.

Prasasti tersebut sebagai penanda gugurnya lima korban Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam menjalankan tugas saat erupsi Merapi 2010 lalu.

Kelima korban yaitu Slamet Ngatiran, Jupriyanto, Samiyo, Ariyatno Prasetyo, dan Supriyadi masing-masing juga diabadikan dalam pahatan patung yang akan menjadi koleksi Museum Gunungapi Merapi (MGM) untuk mengenang pengorbanan mereka sebagai relawan dalam menghadapi bencana.

Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa prasasti dan patung kelima Tagana yang gugur menjadi tanda penguatan semangat bersama.

"Perjuangan Tagana tidak hanya keringat dan air mata saja, akan tetapi juga mempertaruhkan nyawa.? Mudah-mudahan ini mampu menjadi inspirasi untuk merajut kesetiakawanan dan kepedulian sosial bagi penguatan Tagana untuk bersinergi dengan relawan dalam pelayanan dikala bencana terjadi," katanya.

Menurut dia, saat ini terdapat 323 kabupaten/kota di Indonesia dengan tingkat kerawanan bencana yang tinggi. Dirinya juga mengapresiasi pembentukan Sahabat Tagana yang dilakukan di DIY.

"Sinergitas antarrelawan sangat penting dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana," katanya.

Khofifah dalam acara tersebut juga menyematkan pin pada perwakilan Sahabat Tagana dan menyerahkan bantuan pada keluarga kelima Tagana yang gugur.

Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi mengatakan, gugurnya kelima Tagana dalam erupsi Merapi 2010 tidak membuat takut masyarakat Yogyakarta menjadi relawan, justru menjadi inspirasi dan motivasi masyarakat karena semangat masyarakat Yogyakarta adalah semangat kesetiakawanan.

"Ini dibuktikan dengan jumlah relawan di Yogyakarta yang terus berkembang. Pada 2010 jumlah Tagana aktif sebanyak 350 orang, sedangkan 2016 sudah mencapai 1.034 orang," katanya.

Sahabat Tagana terlatih sebagai relawan yang bersinergi dengan Tagana, terdiri dari Kampung Siaga Bencana (KSB) 310 orang, SAR 3.000 orang, PMI 500 orang, Mahasiswa Pecinta Alam Siaga Bencana (MAPAGANA) 2.410 orang, Pramuka Siaga Bencana (PRAGANA) 150 orang, Radio Antar Penduduk Indonesia Siaga Bencana (RAPIGANA) 150 orang, Difabel Siaga Bencana (DIfagana) 100 orang. ***4***

(V001)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024