Kementerian Sosial apresiasi keberadaan relawan se-Indonesia

id baznas

Kementerian Sosial apresiasi keberadaan relawan se-Indonesia

Pemberian penghargaan kepada relawan dalam peringatan Hari Relawan Internasional di Rumah Sehat Baznas Yogyakarta. (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara) - Kepala Sub Direktorat Penanganan Korban Bencana Alam Kementerian Sosial Ian Kusmadiyana mengatakan kementerian ini memberikan apresiasi terhadap keberadaan relawan yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia.

"Ini mengisyaratkan bahwa Ibu Mensos (Menteri Sosial) beserta jajaran sangat `welcome` terhadap apa yang dikatakan relawan," katanya saat Peringatan Hari Relawan Internasional di Rumah Sehat Baznas Yogyakarta, Jalan Imogiri Barat, Bantul, DIY, Senin.

Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah melalui Kemensos siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan maupun sosial termasuk di antaranya Baznas dalam rangka pemberdayaan relawan Indonesia.

Ia mengatakan keikutsertaan Kemensos dalam perhatikan para relawan ini karena beberapa hal, diantaranya dalam setiap kegiatan pembangunan baik di kementerian ini maupun dinas sosial banyak dibantu para relawan termasuk pekerja sosial di lingkungan pemda.

"Kemensos bersama dinas sosial kabupaten/kota se-Indonesia punya kurang lebih 341 ribu relawan terdiri karang taruna, taruna siaga bencana (tagana), artinya Kemensos mempunyai keterikatan yang besar terhadap kesejahteraan relawan," katanya.

Sementara itu, Direktur Baznas Tanggap Bencana Ahmad Fikri mengatakan dalam memperingati Hari Relawan Internasional, Baznas dengan dukungan Humanitarian Forum Indonesia, Hipmi menyelenggarakan talkshow, bakti sosial dan pemberian penghargaan bagi relawan Tagana Garut.

Menurut dia, relawan Indonesia harus mampu membangun jaringan karena kemampuan setiap relawan berbeda sementara permasalahan semakin kompleks dan beragam.

"Jika peran relawan di Indonesia dapat dioptimalkan maka kemungkinan dapat mengurangi berbagai permasalahan yang ada di masyarakat," katanya.

Ahmad mengatakan, seiring dengan perkembangan zaman, kegiatan yang dilakukan para relawan semakin berkembang yang tidak hanya bersifat fisik, namun juga kegiatan pembangunan manusia dengan berbagai bentuk.

"Diantaranya menjadikan tenaga pengajar, tenaga medis, tenaga tanggap darurat dengan evakuasi warga atau orang yang terkena musibah. Saat ini telah banyak lembaga yang berkontribusi dalam mengelola relawan dalam menjalankan aksi kemanusiaan," katanya.

(KR-HRI)