"Realisasi tanam padi pada November 2016 seluas 5.400 hektare, jika biasanya seluas 4.100 hektare sehingga ada penambahan seluas 1.300 hektare," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Pulung Haryadi di Bantul, Senin.
Menurut dia, penambahan luas tanam padi di Bantul pada November ini dikarenakan musim hujan yang terjadi dengan intensitas tinggi, sehingga kondisi ini membuat para petani lebih memilih menanam padi.
Ia mengatakan dibanding dengan kondisi normal atau tahun sebelumnya, sebagian petani menanam jenis tanaman palawija maupun hortikultura, namun dengan cuaca seperti sekarang ini sangat berisiko.
"Karena hujan terus ini petani tidak mau ambil risiko, dari yang biasanya palawija, namun padi semua. Jadi ini kemungkinan masih tambah lagi, karena kita memang menganjurkan tanam padi," katanya.
Pulung mengatakan tanaman padi pada musim hujan rata-rata berumur satu bulan, meski demikian ada yang lebih muda, mengingat setiap saat ada proses penanaman padi di lahan pertanian lain.
"Rata-rata umurnya satu bulan, namun kalau di Bantul itu ada tanam dan panen di setiap bulannya. Dengan kondisi cuaca yang seperti ini relatif aman, karena padi suka dengan air," katanya.
Terkait dengan ketersediaan pupuk, kata Pulung, dipastikan mencukupi kebutuhan petani, karena hingga akhir November 2016 baru terserap sebanyak 85 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 22.925 ton.
"Untuk ketersediaan pupuk bersubsidi cukup, hingga akhir November sudah diambil 85 persen, sehingga tinggal tersisa 15 persen cukup untuk kebutuhan satu bulan," katanya.***3***
(KR-HRI)
