Bantul catat penerimaan retribusi pasar Rp2,98 miliar

id Pasar tradidional

Bantul catat penerimaan retribusi pasar Rp2,98 miliar

Pedagang pasar tradisional (Foto antaranews.com)


Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat realisasi penerimaan dan penyetoran retribusi pasar sepanjang 2016 sebesar Rp2,89 miliar di daerah itu.

"Hingga akhir Desember 2016 realisasi penerimaan retribusi pasar mencapai Rp2,89 miliar, melebihi dari yang ditargetkan sebesar Rp2,7 miliar selama setahun," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Subiyanta Hadi di Bantul, Jumat.

Menurut dia penerimaan pendapatan daerah bidang retribusi pasar tersebut terdiri retribusi jasa umum bidang pelayanan persampahan sebesar Rp217,9 juta dan retribusi pelayanan pasar sebesar Rp2,3 miliar.

Kemudian retribusi penyediaan mandi cuci kakus (MCK) pasar sebesar Rp107 juta dan pendapatan lain-lain yang sah seperti jasa dana bergulir sekitar Rp141 juta dan partisipasi pembangunan kios atau los pasar Rp121 juta.

"Secara umum masing-masing penerimaan retribusi realisasinya rata-rata melampaui target, seperti retribusi pelayanan pasar pada 32 pasar mencapai 110 persen dari total target," katanya.

Ia mengatakan meskipun realisasi penerimaan pendapatan daerah dari retribusi pasar 2016 melampaui target, namun pada tahun 2017 target yang dibebankan masih sama seperti tahun lalu sebesar Rp2,7 miliar.

"Tahun ini masih diangka yang sama Rp2,7 miliar, karena ada beberapa pasar akan kita rehab yang secara tidak langsung menggangu pelayanan. Sementara retribusi dibatasi hanya itu, tidak boleh menarik di luar yang ditentukan," katanya.

Menurut dia setidaknya ada tujuh pasar rakyat di Bantul yang akan direvitalisasi bangunan fisiknya, selama kegiatan tersebut akan berdampak pada kegiatan penarikan retribusi jasa sewa los kios oleh petugas pasar setempat.

"Kalau pedagang lama menempati bangunan baru gratis, mereka hanya dibebankan membayar partisipasi sekali. Dan semua pedagang lama harus tertampung dan menjadi prioritas," katanya.***3***

(KR-HRI)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024