Rambu peringatan dipasang di lokasi rawan longsor

id rambu peringatan, daerah rawan longsor

Rambu peringatan dipasang di lokasi rawan longsor

ilustrasi (foto Antara)

Gunung Kidul, 20/1 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta secara maraton memasang rambu-rambu peringatan di lokasi rawan longsor.

"Hal ini untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi sampai akhir Januari," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Sutaryono di Gunung Kidul, Jumat.

Rambu peringatan tersebut dipasang di enam kecamatan yang memiliki daerah rawan longsor yaitu Gedangsari, Patuk, Nglipar, Semin, Ngawen dan sebagian Kecamatan Ponjong.

"Lokasi pemasangan rambu ada di beerapa titik di lereng bukit dan kawasan padat penduduk," katanya.

Meskipun demikian, pemasangan rambu yang berjumlah puluhan tersebut belum bisa menyasar seluruh wilayah rawan longsor. Namun, Sutaryono berharap, keberadaan rambu tersebut mampu meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga karena mengetahui bahwa wilayah tempat tinggalnya merupakan daerah rawan longsor.

Selain tebing yang berpotensi longsor, BPBD Gunung Kidul juga memasang rambu peringatan rawan longsor pada beberapa titik tebing di kawasan pantai selatan Gunung Kidul agar para wisatawan lebih berhati-hati.

"Pemasangan dilakukan mulai dari Pantai Baron ke timur yaitu ke Pantai Krakal, Kukup, Drini, Sepanjang hingga Pantai Pulang Sawal," katanya.

Sementara itu, Kepala BPBD Gunung Kidul Budhi Harjo mengatakan selain memasang rambu, BPBD juga memasang peralatan sistem peringatan dini (EWS) di 63 titik di enam kecamatan rawan bencana longsor.

Dia meminta masyarakat untuk waspada karena berdasarakan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, hujan masih berpotensi terjadi sampai Februari.

"Masyarakat kami imbau untuk waspada, karena tingginya curah hujan bisa meningkatkan potensi bencana tanah longsor, banjir, angin kencang, dan beberapa bencana lainnya," katanya. ***4***