Yogyakarta tambah 100 sumur peresapan air hujan

id Yogyakarta tambah 100 sumur peresapan air hujan

Yogyakarta tambah 100 sumur peresapan air hujan

sumur resapan (istimewa)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta berencana menambah 100 sumur peresapan air hujan yang akan dibangun di sejumlah kampung, khususnya daerah yang masih mengalami genangan saat hujan.

"Daerah resapan air hujan di Yogyakarta semakin berkurang sehingga salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan membangun sumur peresapan air hujan (SPAH)," kata Kepala Seksi Pengendalian Lingkungan dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Peter Lawoasal di Yogyakarta, Senin.

Sumur peresapan air hujan akan dibuat dengan kedalaman tiga hingga empat meter dan diameter sekitar 80 centimeter.

Peter menyebut, selain untuk menambah daerah resapan air hujan, SPAH tersebut juga berfungsi menabung air sehingga Kota Yogyakarta tidak akan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.

"Sebetulnya, setiap bangunan di Kota Yogyakarta sudah diwajibkan membuat sumur peresapan air hujan. Jumlahnya tergantung pada keluasan bangunan. Namun, ada yang belum memenuhinya," katanya.

Pembuatan sumur peresapan air hujan, lanjut dia, juga menjadi bagian dari syarat untuk mengajukan izin mendirikan bangunan (IMB). "Kalau untuk bangunan lama yang belum memilikinya, kami tetap imbau untuk membuatnya," katanya.

Selain sumur peresapan air hujan, Peter menyebut upaya untuk mengurangi genangan dapat dilakukan dengan membuat lubang biopori. "Selain untuk resapan air, bisa digunakan untuk membuat kompos," katanya.

Masyarakat yang ingin memperoleh bantuan pembuatan biopori, lanjut Peter, bisa datang ke Kantor Dinas Lingkungan Hidup untuk memperoleh pipa paralon. Pipa tersebut digunakan sebagai konstruksi biopori agar tidak mudah rusak.

"Sebelumnya, lubang biopori hanya berupa lubang tanpa ada struktur tambahan apapun. Tetapi, mudah rusak dan tertutup tanah. Oleh karena itu, kami tambahkan pipa untuk mendukung konstruksinya," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, pembuatan sumur peresapan menjadi bagian dari dokumen rekomendasi lingkungan.

"Banyak yang hanya mengejar dokumen ini untuk kepentingan pengurusan izin mendirikan bangunan. Tetapi akhirnya tidak membuat sumur peresapan," katanya.

(U.E013)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024