Gropyokan sampah warnai Hari Peduli Sampah Nasional

id sampah

Gropyokan sampah warnai Hari Peduli Sampah Nasional

Ilustrasi (antaranews.com)

Sleman (Antara Jogja) - Peringatan Hari Peduli sampah Nasional tingkat Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan dengan aksi gropyokan sampah di sejumlah tempat, Jumat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sleman, Purwanto mengatakan tema peringatan hari peduli sampah di Sleman yakni "Mari kita wujudkan Sleman yang bersih dari sampah untuk menjamin kualitas lingkungan sehat".

"Peringatan hari peduli sampah di Kabupaten Sleman dilaksanakan beberapa kegiatan yakn gropyok sampah yang dilaksanakan warga masyarakat Karangasem, Gempol Condongcatur Depok berhasil mengumpulkan sampah satu dum truk penuh," katanya.

Selain itu juga gerakan bersih-bersih sampah serentak yang dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Sleman, Jumat, 24 Februari 2017.

"Kemudian bersih-bersih Kaliurang oleh Perkumpulan Yogyakarta Green and Clean pada 25 dan 26 Februari 2017 dengan kegiatan edukasi sampah, sosialisasi bank sampah, clinik ecobrick, pameran daur ulang sampah, garuk sampah gunung dan lomba menggambar," katanya.

Ia mengatakan, di lapangan Denggung pada Minggu 26 Februari 2017 juga akan dilaksanakan bersih-bersih alun-alun Denggung yang diprakarsai PT Pos Indonesia PC Yogyakarta.

"Kegiatan itu dilaksanakan untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat, mulai dari pribadi, komunitas dan seluruh komponen pemangku kepentingan dalam mengelola sampah untuk mewujudkan Kabupaten Sleman yang bersih dan sehat," katanya.

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan sebagai salah satu Kabupaten di DIY dengan jumlah penduduk yang padat, sampah menjadi tantangan yang memerlukan perhatian lebih.

"Tercatat, bahwa total sampah Kabupaten Sleman perhari bila dihitung dari jumlah penduduk Kabupaten Sleman adalah kurang lebih 2.500 meter kubik per hari, namun jumlah ini yang tentu dapat lebih besar bila dihitung dari aktivitas yang terjadi di Sleman karena merupakan tujuan wisata dan pendidikan," katanya.

Ia mengatakan, data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman sampah yang disalurkan melalui armada truk ke TPA setiap harinya baru mencapai 319.56 meter kubik.

"Sampah bisa dianggap sebagai potensi apabila dikelola secara profesional. Namun bisa juga menjadi masalah bila kita tidak mampu mengelolanya," katanya.

Wakil Bupati Sleman dalam kesempatan ini juga meninjau pameran kerajinan hasil daur ulang sampah oleh kelompok pengelola sampah mandiri di Kabupaten Sleman.

Hasil kerajinan daur ulang sampah tersebut meliputi miniatur vespa dari bahan kaleng bekas, tas serta aneka

bunga dan vas bunga, plastik sebagai media menanam tanaman di pot bunga, serta reaktor pengolah sampah plastik menjadi solar oleh PSM Rejosari Jogotirto, Berbah.
V001
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024