Sleman optimalkan pendayagunaan potensi lokal

id pendayagunaan potensi lokal

Sleman optimalkan pendayagunaan potensi lokal

Pengepul salak pondoh (Foto ANTARA)

Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya mengoptimalkan pendayagunaan potensi lokal dan sumber daya yang ada untuk mewujudkan Sleman yang mandiri.

"Salah satunya pembangunan sektor pertanian diupayakan terus mampu memantapkan ketahanan pangan masyarakat, bahkan tetap mampu mewujudkan surplus pangan baik bahan pangan nabati maupun hewani," kata Sekda Kabupaten Sleman Sumadi saat menerima kunjungan Pusdiklat Kementerian Dalam Negeri Regional Bukitinggi, Sumatera Barat, Senin.

Menurut dia, pada 2016 Kabupaten Sleman masih mempertahankan surplus beras sebanyak 105 ribu ton. Keberhasilan mempertahankan surplus beras pada 2016 dipengaruhi keberhasilan pelaksanaan Operasi Khusus (Opsus) Padi.

"Kabupaten Sleman memiliki wilayah yang potensial untuk pengembangan pertanian dan perikanan, sehingga pemerintah terus mendorong agar pengembangan pertanian dapat beriringan dengan perikanan," katanya.

Ia mengatakan, salah satu program yang dikembangkan adalah sistem perikanan minapadi dan ugadi (udang galah padi), yang mendapat dukungan dari "Food and Agricultural Organizatiaon" (FAO), Kementerian Pertanian RI dan Kementrian Kelautan dan Perikanan RI.

"Minapadi dan ugadi merupakan salah satu bentuk optimalisasi pemanfaatan lahan pertanian menuju peningkatan ketahanan pangan pada aspek ketersediaan pangan, penganekaragaman pangan dan keamanan pangan. Pelaksanaan minapadi dan ugadi di Sleman dapat dikatakan cukup berhasil, sehingga menjadi percontohan nasional maupun internasional," katanya.

Sumadi mengatakan, peningkatan pertumbuhan ekonomi di Sleman bertujuan untuk meningkatkan pemerataan ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi daerah ditopang oleh geliat kegiatan ekonomi produktif potensial yang ada di masyarakat.

"Salah satu potensi ekonomi di Sleman adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepada para pelaku dan stakeholders terkait dilakukan upaya penciptaan iklim usaha yang kondusif, pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif, pengembangan sistem pendukung dan peningkatan kualitas kelembagaan koperasi," katanya.

Ia mengatakan, upaya peningkatan tersebut diimplementasikan dengan kegiatan bimbingan teknis lembaga keuangan mikro, pelatihan perkoperasian, pelatihan kewirausahaan, bimtek pengembangan manajemen SDM industri, bimtek pengembangan desain produk berorientasi pasar, bimtek pengembangan "brand" manajemen industri kecil menengah, bimtek "business motivation training", pelatihan orientasi manajemen usaha bagi Industri Kecil Menengah (IKM) dan monitoring bagi penerima dana penguatan modal industri.

"Sedangkan untuk memperluas pasar, Sleman memberikan kesempatan promosi tetap produk industri kecil dan menengah di `showroom` Dinas Perindagkop dan mengikutsertakan koperasi dan UMKM dalam berbagai pameran," katanya.

(V001)
Pewarta :
Editor: Mamiek
COPYRIGHT © ANTARA 2024