Yogyakarta pilih pendekatan berbeda wujudkan "Smart City"

id pemkot

Yogyakarta pilih pendekatan berbeda wujudkan "Smart City"

Pemerintah Kota Yogyakarta (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta memilih menempuh pendekatan berbeda mewujudkan Yogyakarta sebagai "smart city" mencakup seluruh aspek untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Konsep `smart city` yang akan dikembangkan di Kota Yogyakarta bukan hanya mengutamakan pengembangan teknologi. Tetapi, teknologi digunakan untuk mendukung agar seluruh aspek kehidupan di Yogyakarta benar-benar cerdas," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Yogyakarta Edy Muhammad, di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, konsep pengembangan "smart city" di Kota Yogyakarta berada di bawah payung besar "smart culture" yang dibagi menjadi dua bidang, yaitu "smart education" dan "smart tourism", karena selama ini Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan dan pariwisata.

"Kedua bidang tersebut menggerakkan seluruh aspek kehidupan warga Kota Yogyakarta. Aspek manusia, ekonomi, lingkungan, pemerintahan, kehidupan, dan pergerakan warganya serta aspek bencana akan menjadi penjabaran dari `smart city` yang akan dibangun di Yogyakarta," katanya lagi.

Kajian untuk mendukung realisasi "smart city" di Yogyakarta sudah dilakukan pada tahun lalu, dan dilanjutkan pada tahun ini dengan membentuk Kelompok Kerja Smart City yang terdiri unsur akademisi, pemerintah, swasta, dan masyarakat.

"Kelompok kerja ini nantinya menyusun `roadmap` untuk mewujudkan `smart city` yang diselaraskan dengan penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah," kata dia.

Edy berharap, pengembangan "smart city" yang menyasar seluruh aspek kehidupan warga Kota Yogyakarta menjadikan Yogyakarta dan masyarakat di kota ini benar-benar cerdas.

Sedangkan untuk penggunaan teknologi informasi, lanjut Edy, salah satunya akan diwujudkan dengan pembuatan aplikasi. "Bukan hanya pemerintah yang berperan menelurkan aplikasi-aplikasi ini, tetapi masyarakat, akademisi, dan swasta juga bisa ikut berperan," katanya.

Kepala Bidang Teknologi Informasi Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Suci Syah mengatakan, aplikasi yang nantinya dibangun bisa didasarkan pada aplikasi "smart phone".

"Semua aplikasi yang muncul harus bisa diintegrasikan dalam satu konsep besar `smart culture`. Seluruhnya harus bisa diwujudkan pada 2021," katanya pula.


(E013)
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024