Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berupaya meningkatkan daya saing produk usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi di daerah itu.
"Pemkab senantiasa berupaya meningkatkan daya saing dan mendorong perkembangan UMKMK dengan tujuan menyejahterakan masyarakat," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Bantul Sri Muryuwantini di Bantul, Kamis.
Menurut dia, upaya peningkatan daya saing produk UMKMK dilakukan dengan memfasilitasi pertemuan antara pelaku UMKMK dengan pengusaha besar baik di tingkat provinsi, nasional maupun internasional agar terjadi komunikasi dan kemitraan yang lebih baik.
Salah satu fasilitasi yang dilakukan yaitu Temu Bisnis pada kegiatan Peningkatan Koordinasi Kerja Sama di Bidang Penanaman Modal dengan menghadirkan pimpinan bank dan industri menengah pada akhir Maret 2017.
Melalui kegiatan tersebut, kata dia, diharapkan mampu meningkatkan peran serta pelaku UMKMK di bidang penanaman modal dalam rangka memperoleh akses yang produktif.
"Kemitraan yang dilakukan bisa dengan pembinaan, kesepakatan kerja sama pada UMKMK mulai dari sumber bahan baku, pengembangan SDM, produk dan kemasan, pemasaran, permodalan dan lain-lain," katanya.
Sri Muryuwantini mengatakan PDRB (produk domestik regional bruto) Atas Dasar Harga Berlaku Bantul pada 2015 mencapai sebesar Rp19,486 triliun.
Adapun sektor yang berperan penting terhadap PDRB di antaranya industri pengolahan 14,86 persen, penyediaan akomodasi dan makan minum 11,70 persen. Jumlah UMKMK tahun 2015 sebanyak 18.498 industri kecil dan 488 koperasi.
"Dari gambaran itu peran pemerintah dalam fasilitasi UMKMK agar tetap eksis dan berdaya saing mutlak diperlukan khususnya dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA," katanya.
Ia mengatakan dengan kemitraan dengan pengusaha besar itu diharapkan UMKMK akan semakin berdaya saing dan semakin berkembang, di sisi lain pengusaha juga mendapatkan manfaat dengan bermitra dengan UMKM di Bantul.
"Keunggulan yang bisa didapat ketika bermitra dengan UMKMK di Bantul misalnya lokasi yang strategis, banyaknya potensi sumber daya manusia yang terampil, biaya produksi yang berdaya saing dan keunggulan lainnya," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Unej melestarikan kesenian tradisional musik patrol agar tak punah
Minggu, 31 Maret 2024 14:20 Wib
Serat rami potensial untuk industri tekstil di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 20:05 Wib
Koperasi produsen kopi Indonesia didorong masuk PMO Kopi Nusantara
Sabtu, 30 Maret 2024 7:44 Wib
Visa Foundation kembangkan 4 juta UKM di 60 negara
Senin, 25 Maret 2024 18:27 Wib
UMKM otomotif Indonesia mampu beradaptasi dengan tren mobil listrik
Senin, 25 Maret 2024 14:21 Wib
Dinkop UKM Sleman gelar Pasar Lebaran promosikan produk UMKM
Jumat, 22 Maret 2024 15:20 Wib