Produksi perikanan tangkap DIY turun

id ikan

Produksi perikanan tangkap DIY turun

ilustrasi (Foto ANTARA/Rika Permatasari/ags/16) ()

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat produksi perikanan tangkap dari nelayan setempat menurun pada 2016 dibanding produksi perikanan 2015.

"Secara umum pada 2016 produksi perikanan tangkap menurun, dari sebelumnya sekitar 5.500 ton per tahun menjadi sekitar 5.000 ton lebih sedikit," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY Sigit Sapto Raharjo di Bantul, Kamis.

Menurut dia, penurunan produksi perikanan tangkap nelayan yang dihimpun dari data beberapa kabupaten di DIY yang punya wilayah pantai itu disebabkan faktor cuaca yang kurang mendukung.

"Penurunan ini karena kemarin kondisi cuaca di laut selatan tidak bersahabat, sehingga tangkapan ikan nelayan hasilnya sedikit," kata Sigit.

Namun demikian, kata mantan Penjabat Bupati Bantul ini, meski hasil tangkapan ikan para nelayan pantai selatan DIY berkurang dibanding sebelumnya, tetapi tidak berdampak pada pendapatan nelayan.

"Nelayan sekarang pintar, walaupun tangkapan sedikit tapi pendapatannya banyak, karena nelayan menangkap ikan yang nilai jualnya tinggi, seperti ikan tuna, lobster dan berbagai macam ikan bernilai tinggi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi mendorong nelayan untuk memanfaatkan kapal ikan besar sebagai langkah sementara ketika cuaca ekstrem hingga membuat nelayan tidak melaut dengan perahu motor tempel.

Ia mengatakan ada dua kapal ikan besar yang telah dihibahkan pemerintah ke kelompok nelayan atau koperasi nelayan Bantul, hanya saja kapal-kapal tersebut saat ini ditambatkan di Pelabuhan Sadeng Gunung Kidul.

"Kalau pakai kapal besar tetap melaut walaupun hasilnya tidak maksimal, tetapi tetap lumayan. Kalau misalnya nelayan sanggup, bisa ikut organisasinya, karena kapal besar itu untuk nelayan Bantul," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024