KASN: pemilihan Rektor UGM bisa diulang jika curang

id KASN: pemilihan Rektor UGM bisa diulang jika curang

KASN: pemilihan Rektor UGM bisa diulang jika curang

Universitas Gadjah Mada (Foto Istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Sofian Effendi mengatakan proses pemilihan Rektor Universitas Gadjah Mada yang menghasilkan tiga kandidat bisa diulang jika terbukti ada kecurangan.
     
"Ya, bisa diulang kalau ada bukti yang betul," kata Sofian saat dihubungi melalui telepon, Kamis, menanggapi dugaan persekongkolan dan kecurangan pada proses pemilihan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
     
Menurut dia, proses pembatalan atau pengulangan seleksi bakal calon sepenuhnya adalah kewenangan Menristekdikti. Jika Menristekdikti meminta pendapat KASN terkait dugaan proses yang tidak fair tersebut, KASN bisa memberi masukan dan rekomendasi.
     
Selain itu, KASN juga bisa langsung memberi rekomendasi jika menerima pengaduan tersebut karena tanpa pengaduan, KASN tidak bisa tiba-tiba memberikan rekomendasi kepada Menristekdikti.
     
Untuk itu, Sofian meminta pihak-pihak yang memang memiliki bukti persekongkolan dan kecurangan agar membuat pengaduan kepada KASN, karena hingga saat ini KASN belum menerima pengaduan seperti itu.
     
"Kami menunggu, karena kalau tidak ada pengaduan, maka kami tidak bisa memberikan rekomendasi kepada Menristekdikti," kata dia.
     
Ia mengatakan, proses memang seharusnya berjalan adil karena masyarakat luar turut mengawasi dan memperhatikan proses tersebut.
     
"Ini kan universitas, yang menjadi pusat perhatian masyarakat. Seharusnya mengedepankan keilmuan saja tanpa ada unsur politik," kata Sofian.
     
Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan mengatakan Menristekdikti bisa bertindak tegas terhadap proses pemilihan Rektor UGM, jika memang ditemukan bukti kecurangan dan persekongkolan. Menristekdikti bisa bertindak, termasuk membatalkan proses sebelumnya.
     
"Pembatalan itu kewenangan Menristekdikti. Namun, kami berharap agar Menristekdikti bersikap adil dalam proses pemilihan Rektor UGM," kata Sofyan.

Apalagi, kata dia, Menristekdikti sudah menargetkan bahwa UGM harus masuk ke dalam jajaran 500 perguruan tinggi terbaik di dunia. Jangan gara-gara pemilihan rektor, terjadi perpecahan di dalam masyarakat kampus.
     
Sofyan mengatakan jika memang ada pihak-pihak yang menemukan bukti persekongkolan agar segera melapor sehingga dugaan kasus tersebut bisa terbuka, tidak menjadi bola liar. DPR sebagai wakil rakyat dengan tegas menolak segala bentuk ketidakjujuran dalam proses pemilihan rektor.
     
"DPR adalah wakil rakyat dan rakyat menginginkan keadilan. Artinya, siapa yang menjadi Rektor UGM harus yang terbaik yang juga terpilih melalui cara-cara yang baik. DPR tetap ingin agar tidak ada nuansa politik dalam pemilihan tersebut," kata Sofyan.

(B015)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024