Sleman (Antara Jogja) - Balai Pengkajian Teknolohgi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Yogyakarta menggandeng berbagai elemen masyarakat untuk menggencarkan program menanam cabai di lingkungan tempat tinggal.
"Kami mendorong masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan-lahan yang ada, lahan sempit untuk menanam cabai baik secara vertikal maupun menggunakan polibag," kata Kepala Balai Pengkajian Teknolohgi Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Yogyakarta (BPTP Balitbangtan) Yogyakarta Joko Pramono, Jumat.
Menurut dia, selain menggandeng pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota hingga pemerintah desa, pihaknya juga menggandeng kelompok-kelompok di masyarakat untuk menyukseskan program ini.
"Kami ajak semua untuk berpartisipasi dalam program ini, teknik tanam ini juga dapat menjadi solusi ketika harga komoditas semisal sayur atau cabai melonjak. Harga cabai rawit beberapa waktu lalu sempat meroket hingga Rp200 ribu per kilogram. Tanaman tidak harus berjejer banyak, cukup tiga hingga lima pohon.
Joko mengatakan, satu pohon kalau sudah panen bisa menghasilkan cabai untuk kebutuhan harian keluarga.
"Bayangkan kalau ada lima pohon, pasti kebutuhan keluarga aman, dan tidak akan lagi terpengaruh melonjaknya harga cabai di pasaran," katanya.
Ia mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya juga mendistribusikan kembali bibit cabai sebanyak 500 ribu bibit cabai rawit yang diberikan ke delapan organisasi perempuan di DIY.
"Selanjutnya bibit-bibit ini didistribusikan merata di kabupaten kota se-DIY," katanya.
Ketua Perempuan Muslimat NU DIY Lutviah Dewi Malik menuturkan kerjasama ini efektif. Keterlibatan organisasi perempuan DIY mampu menggerakan tanam mandiri. Terlebih keanggotaan organisasi didominasi oleh perempuan yang telah berkeluarga.
"Kami mendapatkan 25 ribu bibit cabai. Distribusi dilakukan ke semua perangkat organisasi tingkat kecamatan. Akan diteruskan hingga tingkat dusun seluruh DIY," katanya.
Penanggung jawab Diseminasi Teknologi Pertanian dan Gerakan Tanam Cabai BPTP Balitbang Pertanian Yogyakarta Rohima Kaliky mengatakan pelaksanaan Gerakan Menanam Cabai yang dicanangkan DIY beberapa waktu lalu, cukup menggema sehingga animo masyarakat cukup tinggi.
"Animo masyarakat yang mengajukan surat permintaan bibit cabai ke BPTP Balitbangtan Yogyakarta cukup tinggi. Semua permintaan direspon," katanya.
Ia mengatakan, di wilayah Kabupaten Sleman bibit cabai yang telah didistribusikan meliputi di wilayah Kecamatan Ngaglik 1.000 bibit, Kalasan 8.200 bibit, Ngemplak14.000 bibit, Sleman 6.400 bibit dan Hargobinangun 1.500 bibit,, kemudian sebanyak 20.000 bibit, kepada Kecamatan Pakem 10.000 bibit, Turi 5.000 bibit dan Minggir 5.000 bibit.
"Sasaran penerima bantuan yakni PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT), dimaksudkan untuk menyediakan pangan yang sehat dan murah di rumah tangga," katanya.
Rohima mengatakan, masing-masing rumah tangga diharapkan bisa menanam empat batang cabai di pekarangan maupun bisa dengan polybag.
"BPTP akan mendampingi teknologi budi daya cabai, dan yang ingin mendapatkan penyuluhan teknologi budidaya cabai dapat menghubungi BPTP Balitbangtan Yogyakarta di Maguwoharjo nomor telp 884662, 4477053, email bptpyogya@yahoo,com," katanya.
V001
Berita Lainnya
RI butuh sistem tanam cabai tak terpengaruh cuaca, ungkap Mendag
Senin, 18 Maret 2024 6:58 Wib
Ibu Negara Iriana Jokowi membuka Gerakan Tanam Cabai Serentak se-Indonesia di Bogor
Senin, 4 Maret 2024 10:17 Wib
Pemkab Bantul imbau masyarakat memanfaatkan pekarangan untuk tanam cabai
Jumat, 16 Februari 2024 16:22 Wib
Presiden ajak masyarakat tanam cabai-sayuran mandiri
Senin, 8 Januari 2024 12:56 Wib
DPPK Sleman gelar promosi produk hortikultura
Jumat, 22 Desember 2023 16:32 Wib
DIY menggencarkan pasar murah kendalikan harga cabai
Rabu, 6 Desember 2023 23:10 Wib
Kementan meresmikan nursery bawang merah dan cabai di Sleman
Kamis, 23 November 2023 19:58 Wib
Kabupaten Sleman menuju daerah lumbung pangan sehat
Selasa, 21 November 2023 13:08 Wib