Bantul (Antara Jogja) - Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun 2017 menargetkan bisa menerbitkan Izin Usaha Mikro Kecil bagi pengusaha mikro di daerah itu sebanyak 3.000 lembar.
"Dari kementerian itu ada target percepatan penerbitan IUMK (izin usaha mikro kecil). Dan khusus penerbitan di tahun ini targetnya minimal sekitar 3.000 izin," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Bantul Sulistyanto di Bantul, Minggu.
Menurut dia, target penerbitan IUMK itu lebih banyak dari target yang diminta pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM yang sebanyak 500 izin, sehingga dia optimistis target dari kementerian itu bisa terlampaui.
"Kalau target percepatan dari pusat tidak terlalu banyak yaitu sekitar 500 izin baru, sementara kita bisa 3.000 izin, jelas kita sanggup. Apalagi di wilayah Kecamatan Dlingo untuk bulan ini saja sudah sekitar 120an izin," katanya.
Sulis sapaan akrabnya mengatakan, pengusaha atau industri mikro kecil yang disasar untuk diterbitkan IUMK adalah pemilik warung yang ada di desa-desa, usaha kecil atau industri rumah tangga misalnya perajin roti, pengusaha jahit.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan percepatan penerbitan IUMK itu, instansinya terus melakukan beberapa kegiatan di antaranya pelatihan usaha bagi masyarakat dan industri mikro yang kemudian diarahkan untuk membawa persyaratan mengurus IUMK.
"Jadi yang dilatih kita minta bawa syarat-syarat pengurusan izin, ada pelatihan di masyarakat yang peserta langsung bisa membawa syarat. Nantinya dari teman-teman pendamping UMK yang mengurus, kita punya pendamping di 17 kecamatan," katanya.
Menurut dia, program IUMK di Bantul sudah digulirkan pemerintah sejak pertengahan Desember 2015, melalui program ini pengusaha mikro kecil dan menengah atau UMKM dimudahkan dalam mengurus izin yang bisa lewat kecamatan.
"Sampai saat ini sudah sekitar 9.700 IUMK yang diterbitkan di Bantul. Untuk mengurus izin kalau menurut saya sangat mudah bisa lewat kecamatan dan biayanya hanya untuk membeli materai senilai Rp6.000," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Sleman menggelar Penghargaan Nata Sembada bagi UMKM
Rabu, 17 April 2024 15:02 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Unej melestarikan kesenian tradisional musik patrol agar tak punah
Minggu, 31 Maret 2024 14:20 Wib
Serat rami potensial untuk industri tekstil di Indonesia
Sabtu, 30 Maret 2024 20:05 Wib
Koperasi produsen kopi Indonesia didorong masuk PMO Kopi Nusantara
Sabtu, 30 Maret 2024 7:44 Wib
Visa Foundation kembangkan 4 juta UKM di 60 negara
Senin, 25 Maret 2024 18:27 Wib
UMKM otomotif Indonesia mampu beradaptasi dengan tren mobil listrik
Senin, 25 Maret 2024 14:21 Wib
Dinkop UKM Sleman gelar Pasar Lebaran promosikan produk UMKM
Jumat, 22 Maret 2024 15:20 Wib