DIY dorong penganekaragaman pengolahan hasil laut

id ikan

DIY dorong penganekaragaman pengolahan hasil laut

Ilustrasi (Foto antara)

Yogyakarta (Antara) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya meningkatkan penganekaragaman pengolahan hasil laut sehingga diharapkan meningkatkan minat masyarakat mengonsumsi ikan.

"Selain mendongkrak nilai jual hasil laut khususnya ikan, penganekaragaman dengan berbagai macam olahan bisa meningkatkan minat masyarakat makan ikan," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY Suwarman Partosuwiryo di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Suwarman, minat masyarakat mengonsumsi ikan perlu terus ditingkatkan karena omega tiga yang terkandung dalam ikan memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, dan pertumbuhan anak-anak.

Ia menyebutkan pada 2016 DKP DIY tingkat konsumsi ikan masyarakat mencapai 24 kilogram per kapita per tahun atau meningkat dari konsumsi ikan masyarakat DIY pada 2014 yang masih mencapai 21,15 kilogram per kapita per tahun.

Meski demikian, tingkat konsumsi makan ikan masih jauh tertinggal dari negara lain seperti Jepang yang saat ini telah mencapai 100 kg per kapita per tahun.

"Paling tinggi tingkat konsumsi ikannya sampai sekarang masih wilayah Indonesia Timur seperti Maluku," kata dia.

Dalam rangka mendukung pencapaian program gemar makan ikan, menurut dia, DKP DIY telah mengimbau kabupaten penghasil ikan seperti Bantul dan Gunung Kidul membangun sentra-sentra pengolahan hasil perikanan.

Dia mengatakan selain masih dipicu produksi ikan tangkap di DIY yang masih rendah, rendahnya tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY juga disebabkan belum gencarnya kampanye mengenai penganekaragaman pengolahan ikan bagi ibu rumah tangga.

Contoh penganekaragaman pengolahan ikan yang bisa dilakukan, menurut dia, misalnya dikembangkan dalam bentuk nuget ikan, keripik kulit ikan, presto, serta otak-otak ikan, bukan hanya digoreng atau direbus.

Oleh sebab itu sosialisasi dan pelatihan akan digencarkan dengan melibatkan berbagai kelompok usaha makanan, ibu rumah tangga, serta para pembudi daya ikan. "Kami berharap semakin banyak usaha-usaha baru dengan produksi berbahan ikan atau hasil tangkapan laut lainnya," kata dia.

(L007)