384 SD Bantul selenggarakan UASBN berbasis kertas

id ujian

384 SD Bantul selenggarakan UASBN berbasis kertas

ilustrasi (istimewa)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sebanyak 384 sekolah dasar dan sederajat setempat menyelenggarakan Ujian Akhir Sekolah Bertaraf Nasional berbasis kertas pada tahun ajaran 2017.

"Ujian masih berbasis kertas dan belum berbasis komputer karena memang ini sebenarnya ujian sekolah dan untuk di DIY dilaksanakan serentak," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Totok Sudarto usai memantau UASBN di SD Cepit Bantul, Senin.

Penyelenggaraan ujian tingkat sekolah dasar (SD) yang berbasis kertas ini, kata dia, tidak seperti ujian yang diadakan tingkat SMP se-Bantul beberapa waktu lalu yang diadakan berbasis komputer atau UNBK.

Ia menjelaskan sebenarnya jumlah SD di Bantul sebanyak 385 sekolah, hanya satu sekolah yaitu SD Islam Terpadu (SDIT) yang ada di wilayah Kecamatan Sedayu tidak selenggarakan UASBN sendiri dan menggabung di sekolah lain terdekat.

"Dari 17 kecamatan Insya Allah hanya satu sekolah yaitu SDIT di wilayah Sedayu yang belum terakreditasi sehingga menggabung di SD Pedes, sementara yang 384 sekolah bisa selenggarakan sendiri," katanya.

Ia mengatakan UASBN tingkat SD pada Tahun 2017 diikuti sebanyak 12.390 siswa yang berasal dari 385 sekolah, untuk hari pertama ujian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia belum ada laporan siswa yang tidak mengikuti ujian.

"Setelah ujian selesai kemudian lembar jawaban itu akan dibawa ke pokja (kelompok kerja) atau UPT (unit pelaksana teknis), kemudian di Pemda DIY discan, jadi nanti akan dilakukan selama tiga hari berturut-turut," katanya.

Totok mengatakan ujian tingkat SD pada tahun 2017 yang diberi nama UASBN ini berbeda dengan sebelumnya, karena dulunya UASDA (ujian akhir sekolah daerah) sebab sebagian soal ujian disusun pemerintah pusat.

"Kalau dulu namanya UASDA, sekarang UASBN, karena 25 persen dari soal itu dari pusat, sedangkan soal yang lain dikembangkan pihak sekolah bersama-sama dengan semua pihak terkait di DIY," katanya
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024