Yogyakarta, (Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendi berjanji akan menggencarkan pemberian beasiswa non-degree bagi para guru Pendidikan Anak Usia Dini untuk meningkatkan ilmu dan kualitas pengajaran mereka dalam mengawal perkembangan anak.
"Ke depan akan kami tingkatkan utamanya beasiswa non-degree karena kalau degree akan terlalu lama sedangkan mereka sudah dibutuhkan di lapangan," kata Muhadjir dalam acara Rembuk Nasional Pendidikan Usia Dini di Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Kamis.
Menurut Muhadjir, beasiswa itu bersifat mendesak karena banyak guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang masih belum memiliki latar belakang pendidikan usia dini.
Kendati demikin ia mengakui saat ini peningkatan kualitas pendidikan usia dini belum menjadi prioritas kementeriannya kendati dinilai sangat penting dalam mengawal perkembangan anak.
"Saya akui jujur sektor pendidikan usia dini saat ini belum mendapat prioritas Kemendikbud. Ini karena keterbatasan anggaran," kata dia dalam acara bertajuk "Memajukan Pendidikan Anak Usia Dini untuk Mencerdaskan Generasi Emas Bangsa" itu.
Menurut Muhadjir, saat ini Kemendikbud masih fokus memaksimalkan tiga sektor pendidikan yakni pendidikan vokasi, pendidikan karakter, dan pemerataan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dengan demikian beasiswa bagi guru PAUD belum bisa dioptimalkan untuk saat ini.
"Mudah-mudahan ke depan anggaran serta kebijakan Kemendikbud bisa lebih fokus untuk pendidikan usia dini," kata dia.
Ia juga berharap peningkatan kualitas pendidikan usia dini bisa diperjuangkan bersama masyarakat. Hal itu, menurut dia, karena jumlah pendidikan usia dini baik PAUD atau TK lebih banyak dikelola masyarakat atau yayasan. Dari 92.000 PAUD dan TK di Indonesia, hanya 3.000 yang dikelola pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir mengapresiasi organisasi Aisyiyah yang hingga saat ini telah berkontribusi mengelola 25 persen dari keseluruhan lembaga pendidikan usia dini di Indonesia. "Kami sangat mengapresiasi karena share kontribusi Aisyiyah mencapai 25 persen dari pendidikan TK di Indonesia," kata dia.
(L007)
Berita Lainnya
Nadiem : Vaksinasi mengejar PTM bukan PTM yang mengejar vaksinasi
Selasa, 21 September 2021 19:08 Wib
Mendikbud berharap pelaku seni yang sudah divaksin dapat berkarya
Kamis, 20 Mei 2021 16:59 Wib
Mendikbud : Hardiknas momentum hidupkan pemikiran Ki Hajar Dewantara
Minggu, 2 Mei 2021 10:07 Wib
Mendikbud: Mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia tetap ada
Jumat, 16 April 2021 18:16 Wib
Mendikbud : Prioritas utama kembalikan anak belajar tatap muka
Kamis, 1 April 2021 14:32 Wib
Mendikbud: PTM terbatas mulai dari sekarang
Kamis, 1 April 2021 12:50 Wib
Mendikbud : PTM terbatas berbeda dengan masuk sekolah normal
Selasa, 30 Maret 2021 14:44 Wib
Mendikbud mengumumkan sekolah diperbolehkan belajar tatap muka terbatas
Selasa, 30 Maret 2021 13:34 Wib