Gunung Kidul gelar pameran arsip sejarah lokal

id Gunung Kidul

Gunung Kidul gelar pameran arsip sejarah lokal

Kabupaten Gunung Kidul (Foto Istimewa)

Gunung Kidul (Antara) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar pameran arsip yang digelar di kompleks Dinas Perpustakaan dan Kearsipan setempat dalam rangka memperkenalkan potensi dan sejarah lokal kepada masyarakat.

Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Kamis, mengatakan pameran ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Pameran ini merupakan momentum untuk melihat perjalanan sejarah Gunung Kidul baik dari masa pemerintahan maupun yang lainya," kata Bupati Gunung Kidul Badingah?di Gunung Kidul, Kamis.

Dia mengatakan pameran arsip untuk memeringati Hari Arsip ke-46, ditampilkan dokumentasi foto tentang peringatan HUT ke-168 Gunung Kidul. Berbagai kegiatan di masyarakat, pemerintahan, hingga berbagai piagam penghargaan.

Badingah berharap kekayaan arsip yang dimiliki DPK nantinya akan ditambah. Sehingga akan jelas tentang sejarah perkembangan Gunung Kidul. Salah satunya bukti autentik tentang keberadaan makam bupati kedua sampai sekarang belum diketahui keberdaannya, awalnya di Daerah Bunder, Patuk.

"Koleksinya masih kurang dan harus ditambah. Saya meminta ke seluruh OPD untuk tertib dan mau mengikuti gerakan sadar arsip dengan menyerahkan dokumen yang dimiliki sebagai koleksi di depo arsip," katanya.

Dia berharap ke depan depo arisp bisa dimanfaatkan sebagai wisata arsip. "Pameran arsip ini sangat bermanfaat karena bisa melihat sejarah Gunungkidul. Harapannya nanti bisa menjadi wisata arsip,? katanya.

Sementara itu, Kepala DPK Gunung Kidul Sudodo menuturkan pameran ini guna memperingati Hari Arsip Nasional dan HUT ke-168 Kabupaten Gunung Kidul. Menurutnya, hal ini guna memberikan informasi kepada masyarakat tentang peristiwa sejarah.

"Gerai arsip masih akan tetap dibuka untuk umum. Serta menampilkan arsip terbaru dari hasil penelusuran," katanya.

Dia mengatakan akan berusaha menambah arsip yang ada sehingga semakin beragam. "Kami juga membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin menyerahkan dokumen yang dimiliki sebagai koleksi di depo arsip," katanya.

(KR-STR)