DPTR baru selesaikan 15 oersen draf RTRW

id kulon progo

DPTR baru selesaikan 15 oersen draf RTRW

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, baru menyelesaikan 15 persen penyusunan draf revisi Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah.

"Sampai saat ini, pihak ketiga masih mengumpulkan data hingga bulan depan. Kami mengupayakan draf bisa selesai pada akhir Agustus 2017," kata Kepala Bidang Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Langgeng Raharjo di Kulon Progo, Sabtu.

Ia mengatakan data tersebut nantinya berisi mengenai potret kewilayahan, sekaligus analisis. Draft tersebut sekaligus akan menyinggung soal keberadaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, kendati tidak menjelaskannya secara begitu mendetail.

"KSPN memberikan pengaruh kepada Kulon Progo dan kawasan penyangga KSPN yang masuk di kawasan Bukit Menoreh," katanya.

Selain itu, kata Langgeng, pihaknya mendapat tugas mengumpulkan analisis dari Organisasi Perangkat Daerah tertentu, misalnya Dinas Pariwisata (Dispar) mengenal hasil kajian terhadap keberadaan kawasan penyangga.

"Kalau kajiannya, termasuk yang mengetahui pasti luasan detail, ada di sektoral," kata dia.

Ia mengatakan ada lima materi strategis nasional yang harus menjadi pedoman dalam penyusunan RTRW, mulai dari ruang terbuka hijau, lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), mitigasi bencana, dan kehutanan.

"Lima hal ini akan menjadi lima materi prinsip dalam evaluasi pusat, selain hal-hal teknis seperti pemetakan yang harus ada rekomendasi dari Badan Informasi Geospasial (BIG)," katanya.

Terkait program nasional strategis yang harus dimaksukan dalam RTRW Kulon Progo yakni pembangunan bandara di Kulon Progo. Bandara akan membuat struktur ruang di Kulon Progo berubah total, mulai dari moda transportasi udara, moda transportasi darat seperti jalan darat dan jalur kereta.

"Hal yang mendasar yakni peningkatan status jalan nasional, jalan provinsi dan jalan nasional," katanya.

Selanjutnya, kata Langgeng, program strategis nasional lain yakni Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur dan pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).

"Program tersebut akan menggerakan semua aspek struktur ruang di Kulon Progo," katanya.

Kepala Dispar Krissutanto mengatakan bahwa pihaknya bukan hanya akan fokus kepada kawasan penyangga, melainkan wilayah yang berada di dekatnya. Misalnya saja, saat ditemui di Girimulyo.

"Kami berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman untuk memperbaiki akses menuju sejumlah objek wisata di wilayah itu. Mengingat, Girimulyo berada di tengah-tengah jalur menuju Badan Otorita KSPN," katanya.
KR-STR