Hasto-Sutedjo prioritaskan program penyelesaian proyek bandara

id Hasto-Sutedjo prioritaskan program penyelesaian proyek bandara

Hasto-Sutedjo prioritaskan program penyelesaian proyek bandara

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Bupati dan Wakil Bupati Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hasto Wardoyo - Sutedjo, akan memprioritaskan program menurunkan angka kemiskinan, menurunkan rasio gini, menyelesaikan proyek bandara dan bedah Menoreh.

"Kami memohon doa restu dari seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kulon Progo, agar kami berdua dapat menjalankan amanah yang diberikan lima tahun ke depan ini dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang masih harus kita kerjakan bagi kemajuan masyarakat Kulon Progo," kata Bupati Kulon Progo 2017-2022 Hasto Wardoyo pada saat serah terima jabatan di Kulon Progo, Senin.

Ia mengatakan dirinya bersama Wakil Bupati Sutedjo telah sepakat untuk melanjutkan program-program terdahulu yang sudah berjalan dengan baik dan akan memulai program-program baru dengan tetap pada visi terwujudnya Kulon Progo yang sehat, mandiri, damai, tenteram dan sejahtera berbasis budaya dan berlandaskan kepada iman dan taqwa.

Untuk mewujudkan visi tersebut akan kami awali dengan melaksanakan "Program 100 Hari Kerja Pertama". Program 100 hari kerja adalah program yang harus terlaksana dalam waktu 100 hari pertama menjabat yang nantinya akan disusul dengan penyusunan program prioritas lima tahun ke depan untuk masing-masing OPD yaitu program yang harus terlaksana selama masa jabatan lima tahun ke depan yang akan kami tuangkan dalam RPJMD.

"Kami sepakat untuk melakukan perubahan dalam segala aspek pembangunan, agar dapat menghadapi Globalisasi, pasar bebas MEA, dan ekspektasi publik yang harus berubah, serta mendukung mewujudkan visi Jogja Istimewa berbasis budaya, yang mengedepankan masalah pendidikan dan pariwisata," katanya.

Terpacu dengan adanya pembangunan bandara baru, pihaknya harus menjadikan Kulon Progo sebagai Yogya Barat dan Kota Wates sebagai kota barunya Yogyakarta.

"Kulon Progo bisa menjadi pintu gerbang Daerah Istimewa Yogyakarta dan bisa merepresentasikan serta menampilkan Yogya yang istimewa," katanya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Budi Antono yang telah menyelesaikan pembahasan terkait dengan perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang diamanatkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sebab dalam PP ini juga mengamanatkan APBD tahun 2017 harus sudah sesuai dengan SKPD yang baru, tentu pekerjaan beliau adalah menyusun APBD berdasarkan perangkat daerah yang baru.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Budi Antono beserta seluruh perangkat pemerintah juga telah berhasil menciptakan suasana yang kondusif, aman dan tenteram dalam pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati pada Februari lalu dengan tetap menjaga netralitas seluruh aparatur pemerintah daerah, sehingga pilkada dapat terlaksana dengan, baik, aman dan lancar. Tentu kerja keras dan kerja sama dari semua pihak patut kita apresiasi setinggi-tingginya," katanya.

Penjabat Budi Antono mengatakan pihaknya telah melaksanakan tugas dengan waktu terbatas.

"Kami belajar dengan hati-hati dan belajar dengan batin. Proyek pembangunan di Kulon Progo membutuhkan perhatian kuat dan kehati-hatian," katanya.

(U.KR-STR)