Inflasi DIY pada Mei diperkirakan 0,40-0,50 persen

id inflasi

Inflasi DIY pada Mei diperkirakan 0,40-0,50 persen

Ilustrasi inflasi (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta memperkirakan Kota Yogyakarta pada Mei 2017 mengalami inflasi secara bulanan di kisaran 0,40-0,50 persen naik dibanding April yang mengalami inflasi 0,28 persen.

"Secara `month to month` inflasi Mei memang sedikit naik dibanding April 2017. Ada tekanan meski tidak signifikan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Budi Hananto di Yogyakarta, Selasa.

Menurut Budi, peningkatan laju inflasi pada Mei 2017 bukan dipicu kelompok bahan makanan, melainkan disebabkan komponen tarif barang yang ditentukan pemerintah (administered price), khususnya tarif dasar listrik untuk golongan 900 volt ampere (VA). Apalagi konsumen listrik golongan itu sangat tinggi di Yogyakarta.

"Yang jelas dampak tarif listrik mendominasi, namun apakah kadarnya meningkat atau menurun dibanding April perlu pembuktian dari survei Badan Pusat Statistik (BPS)," kata dia.

Selain itu, laju inflasi Mei juga diperkirakan dipicu komponen lainnya seperti biaya pendidikan dan transportasi. Seperti diketahui sejumlah perguruan tinggi negeri di Yogyakarta sedang melakukan penerimaan mahasiswa baru, sehingga sedikit banyak memiliki andil mendongkrak inflasi Mei.

Selanjutnya, kata Budi, banyaknya hari libur nasional juga menjadikan komponen transportasi baik angkutan darat atau pesawat terbang ikut mendorongkrak laju inflasi Mei.

Sehingga, untuk menekan lanju inflasi Mei, menurut Budi, BI DIY bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) memiliki strategi menekan harga bahan makanan yang rawan gejolak harga (volatile food) seperti cabai rawit atau bawang putih yang justru pada Mei diperkirakan mengalami deflasi.

Sesuai pemantauan TPID DIY di sejumlah pasar di lima kabupaten/kota, menurut dia, secara umum stabil baik dari sisi harga maupun pasokan. "Harga bawang putih yang sebelumnya bergejolak sudah mulai turun," kata dia.

(T.L007)
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024