Angkat Besi - Sri Wahyuni tetap angkat beban meski puasa

id Sri Wahyuni tetap angkat beban meski puasa

Angkat Besi - Sri Wahyuni tetap angkat beban meski puasa

Lifter putri Jabar Sri Wahyuni, DOK (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/)

Jakarta (Antara) - Lifter putri andalan Indonesia Sri Wahyuni tidak akan mengurangi porsi latihan meski bakal menjalani puasa Ramadhan demi mempertahankan performa yang dimiliki sebelum menghadapi kejuaraan internasional yang telah terprogram.

"Mungkin hanya waktu latihan saja yang diubah menjadi lebih sore. Untuk program latihan, saya akan menjalankan instruksi pelatih," kata Sri Wahyuni di sela pemberian bonus peraih medali emas  Islamic Solidarity Games (ISG) 2017 oleh  Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, Angkat Besi Seluruh IndonesiaPB (PABBSI di Jakarta, Jumat.

Peraih emas ISG 2017 dari kelas 48 kg ini memang salah satu atlet Indonesia yang cukup disiplin. Hasilnya beberapa prestasi mampu diraih termasuk meraih medali perak pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro Brazil. Jadi tidak salah jika atlet berusia 23 tahun ini terus mempertahankan kemampuannya.

Latihan selama dua jam, kata dia, merupakan waktu yang cukup tepat untuk mempertahankan kemampuan atau bahkan meningkatkan performa meski dirinya bersama lifter putri Indonesia tidak bisa tampil pada SEA Games 2017 di Malaysia.

"Kalau disuruh angkat beban oleh pelatih ya saya siap. Pelatih pasti sudah mempersiapkan program latihan terutama saat puasa," kata gadis kelahiran Bandung, 13 Agustus 1994 itu.

Peraih medali perak Asian Games Incheon itu mengaku latihan rutin wajib dilakukan karena jika lalai maka akan berpengaruh dengan kemampuan yang dimiliki. Apalagi untuk mengembalikan performa membutuhkan waktu yang lama.

"Kuncinya disiplin. Puasa jangan dijadikan beban. Kita harus tetap berlatih sesuai dengan program saja," kata gadis murah senyum itu.

Sri Wahyuni dan kawan-kawan setelah tidak tampil di SEA Games 2017 dihadapkan dengan beberapa kejuaraan internasional yang diantaranya adalah Universiade hingga kejuaraan dunia angket besi di Amerika Serikat.

Sementara itu pelatih Sri Wahyuni, Supeni mengatakan jika latihan selama bulan puasa tetap berjalan. Hanya saja pihaknya membuatkan program tersendiri dan sedikit berbeda dengan latihan pada umumnya.

"Kami juga memperhatian pola makan atlet. Jenis makanan juga diganti dengan yang mudah dicerna. Seperi fitbar. Setelah baru makan berat. Makan kurma juga tidak masalah," katanya saat dikonfirmasi.***4***(B016)