Gunung Kidul belum rencanakan lima hari sekolah

id sekolah

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat terkait pemberlakuan lima hari sekolah.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunung Kidul Bahron Rosyid di Gunung Kidul, Kamis, mengaku belum ada surat edaran terkait adanya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

"Nanti baru akan disosialisasikan setelah ada surat dari dinas provinsi," katanya.

Dia mengaku belum mengetahui berapa sekolah yang nantinya akan menerapkan kebijakan tersebut.

"Nanti akan dilihat kesiapan sekolah bagaimana, baru setelah ada keputusan dari pusat," katanya.

Bahron mengatakan sampai saat ini belum mengetahui kepastian tersebut. Pihaknya juga belum dapat memastikan bagaimana nasib para guru honorer.

"Saya meyakini akan ada formula yang tepat dan adil bagi para guru honorer jika memang kebijakan itu benar diberlakukan," katanya.

Sementara itu Ketua Forum Honorer Kategori Dua Kabupaten Gunung Kidul Dididk Joko Santoso mengatakan jika kebijakan lima hari sekolah diberlakukan maka tugas guru honorer menjadi berat.

"Dengan gaji yang diterima, tetapi beban tugas bertambah, saya rasa akan memberatkan," katanya.

Dia mengatakan dengan honor yang diterima rata-rata sebanyak Rp300.000 per bulan, sebaiknya pemerintah mengkaji ulang. Atau paling tidak menambah honor yang diberikan kepada guru tidak tetap.

"Kami berharap pemerintah memberi tambahan penghasilan, tetapi kami hanya bisa pasrah," katanya.



(U.KR-STR)