Disdikpora siapkan pelaksanaan 5 hari sekolah

id kulon progo

Disdikpora siapkan pelaksanaan 5 hari sekolah

Kabupaten Kulon Progo (Foto Istimewa)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai mempersiapkan pelaksanaan program 5 hari sekolah dalam seminggu pada tahun ajaran 2017/2018.

"Setelah ada Peraturah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), kami segera siapkan langkah-langkah pelaksanaan 5 hari sekolah, termasuk melakukan koordinasi internal maupun sosialisasi ke sekolah-sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo Sumarsana di Kulon Progo, Jumat.

Ia mengatakan bahwa Permendikbud merupalan landasan dalam melakukan persiapan, termasuk bagaimana menyiapkan perangkatnya. Pasalnya, yang sudah disiapkan selama ini masih 6 hari sekolah.

"Otomatis dengan 5 hari sekolah, kami harus banyak mengubah, termasuk kalender pendidian sekaligus panduannya," katanya lagi.

Selain itu, lanjut Sumarsana, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis dari pusat terkait dengan kurikulum.

Saat ini, Disdikpora memetakan semua sekolahan yang siap menerapkan 5 hari sekolah dan kurikulum.

"Kalau ditanya siap, ya,siap saja untuk melaksanakan. Akan tetapi, kami belum punya peta permasalahan di masing-masing sekolah, khususnya sekolah di pinggiran ada kendala tidak dengan penerapan 5 hari sekolah," katanya.

Menyinggung efektivitas 5 hari sekolah, Sumarsana mengatakan bahwa seandainya setelah pemberlakuan 5 hari sekolah dan ada yang masih menggunakan hari Sabtu untuk kegiatan sekolah, baik KBM atau ekstrakulikuler, justru sekolah yang bersangkutan harus bisa memberi alasan dan penjelasan.

"Kalau ada kegiatan Sabtu, justru nanti akan dievaluasi apakah waktu 5 hari sekolah sampai sore itu masih kekurangan waktunya. Harapan program ini anak mau pulang saja tidak mau karena betah di sekolah. Jadi, tantangannya yakni bagaimana siswa itu merasa senang dan sekolah itu menyenangkan bagi siswa," katanya.

Kepala SMK Negeri 1 Temon Bejo Wahyono mengatakan bahwa pihaknya siap menjalankan kebijakan pemerintah itu.

"Tidak masalah bagi kami, apalagi anak SMK itu sudah biasa pulang sore. Kalau ada kegiatan hari Sabtu, akan kami konsultasi ke Dinas, bisa apa tidak, boleh atau tidak," katanya.

KR-STR