BI DIY optimistis inflasi Juni masih terkendali

id inflasi

BI DIY optimistis inflasi Juni masih terkendali

Ilustrasi (Foto Istimewa) (istimewa)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis laju inflasi pada Juni 2017 yang bertepatan dengan momentum Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah di daerah itu masih terkendali.

"Meski baru setengah bulan kami optimistis inflasi Juni masih terjaga," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta Budi Hanoto di Yogyakarta, Senin.

Menurut Budi, laju inflasi pada Juni masih terjaga di kisaran 0,43 persen seperti periode yang sama 2016 karena secara umum harga kebutuhan pokok dengan bobot yang kuat mempengaruhi inflasi masih stabil atau bahkan mengalami penurunan harga. Sejumlah kebutuhan pokok (volatile food) yang hingga saat ini masih stabil antara lain beras, minyak goreng, serta daging sapi.

"Selain masih stabil, dari sisi persediaan dan pasokan juga lancar," kata dia.

Berdasarkan pemantauan Tim Pengendali Inflasi Derah (TPID) DIY di Pasar Argosari Kabupaten Gunung Kidul, Pasar Wates Kabupaten Kulon Progo, Pasar Bantul Kabupaten Bantul, Pasar Beringharjo Kota Yogyakarta, serta Pasar Godean Kabupaten Sleman secara umum harga kebutuhan pokok di DIY masih stabil.

Kebutuhan pokok tersebut di antaranya beras IR 2 masih stabil dijual Rp8.600 per kg, beras menthik wangi Rp10.375 per kg, gula pasir Rp12.400 per kg, bawang merah besar Rp28.000 per kg, daging sapi kualitas 2 Rp106.000 per kg, serta daging ayam potong Rp30.600 per kg.

Ia mengatakan sebagian kebutuhan pokok lainnya justru mengalami penurunan harga, seperti telur ayam broiler dari Rp18.400 per kg pada pekan sebelumnya menjadi Rp18.200 per kg, bawang putih sincau dari Rp37.600 per kg menjadi Rp35.200 per kg, minyak goreng curah sawit dari Rp11.200 per kg menjadi Rp10.900 per kg, daging sapi kw 1 dari Rp119.000 per kg menjadi Rp118.600 per kg.

Kendati harga bawang putih kating mengalami lonjakan dari Rp58.000 per kg menjadi Rp65.000 per kg hingga dua pekan memasuki Ramadhan, menurut Budi tidak akan berpengaruh kuat terhadap lonjakan lanju inflasi pada Juni 2017.
"Bawang putig kating tidak terlalu berpengaruh karena beban atau bobot terhadap inflasi cukup kecil dibandingkan beras, daging atau minyak goreng," kata dia.

Meskipun untuk komponen tarif barang yang ditentukan pemerintah (administered price), khususnya tarif dasar listrik untuk golongan 900 volt ampere (VA) sudah mengalami kenaikan, namun ia telah mengimbau untuk komponen serupa lainnya seperti tarif angkutan, serta BBM agar tidak dinaikkan terlebih dahulu selama Lebaran.
"Untuk bensin kan kenaikannya sudah ditunda, demikian juga untuk tarif angkutan juga kami harap kenaikannya bisa ditahan dulu," kata dia. L007
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024