Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mendata tujuh ibu hamil berisiko tinggi yang memiliki hari perkiraan lahir tepat saat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah sehingga perlu dilakukan pemantauan sejak dini.
"Data ibu hamil berisiko tinggi yang memiliki hari perkiraan lahir (HPL) saat Idul Fitri sudah ada di tiap puskesmas. Kami sudah melakukan koordinasi dengan camat dan lurah untuk selalu memantau kondisi mereka," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, ketujuh ibu hamil tersebut dinyatakan memiliki risiko tinggi saat melahirkan karena berbagai faktor, seperti memiliki penyakit jantung, saluran pernafasan, berusia lebih dari 40 tahun hingga kondisi fisik ibu yang kecil.
Agus mengatakan, keluarga, kader ibu hamil di wilayah hingga pemangku wilayah harus terus berkoordinasi saat ibu hamil berisiko tinggi tersebut akan menjalani persalinan.
"Seluruh pihak sudah harus tahu apa yang akan mereka lakukan. Misalnya saja, rumah sakit yang akan menjadi rujukan dan tindakan kesehatan yang harus dilakukan saat ibu tersebut akan menjalani persalinan," katanya.
Sejumlah rumah sakit di Kota Yogyakarta yang sudah dipersiapkan untuk melayani persalinan ibu hamil berisiko tinggi tersebut di antaranya adalah RS Jogja, RS Dr. Sardjito, RS Bethesda dan RS Panti Rapih.
"Di seluruh rumah sakit tersebut, dokter kandungan, bidan dan dokter anestesi harus selalu siaga. Bisa saja, persalinan harus dilakukan dengan jalan operasi," katanya.
Selain tujuh ibu hamil berisiko tinggi tersebut, masih ada lima ibu hamil yang juga memiliki HPL tepat saat hari raya Idul Fitri. "Kami tetap siapkan sistem rujukan untuk ibu hamil tersebut jika mereka melahirkan saat Lebaran meskipun mereka tidak memiliki risiko," katanya.
Meskipun memiliki HPL tepat saat Idul Fitri, namun Agus mengatakan jika kelahiran bayi lebih cepat atau lebih lambat dua pekan dari HPL, maka kondisi tersebut tetap normal.
Selain itu, pada libur Lebaran masih akan ada dua puskesmas di Kota Yogyakarta yaitu Jetis dan Tegalrejo tetap melayani pasien, begitu pula dengan RS Pratama. Sedangkan puskesmas lainnya, hanya akan tutup pada saat hari raya Idul Fitri.
"Layanan rawat jalan RS Jogja akan tutup dua hari sebelum Lebaran dan dua hari sesudah Lebaran. Meskipun demikian, layanan gawat darurat tetap buka," katanya. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib
Daop 6 meminta maaf kedatangan KA terlambat imbas gangguan lokomotif
Rabu, 24 April 2024 18:07 Wib
KPU Yogyakarta melibatkan budayawan ciptakan maskot Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 9:30 Wib
Konferensi internasional UIN perkenalkan Islam Indonesia yang toleran
Selasa, 23 April 2024 18:01 Wib
Dinkes Yogyakarta mengimbau masyarakat waspadai penularan flu singapura
Senin, 22 April 2024 23:39 Wib
Kominfo Yogyakarta selenggarakan pelatihan pengembangan talenta digital
Senin, 22 April 2024 16:03 Wib
Nilai pencucian uang mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Rp20 miliar
Senin, 22 April 2024 14:26 Wib
Pemkot Yogyakarta gelar upacara adat Mitoni untuk tekan stunting
Senin, 22 April 2024 10:49 Wib