Pembudi daya belum pelihara ikan dengan baik

id ikan

Pembudi daya belum pelihara ikan dengan baik

Ilustrasi budi daya perikanan (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut mayoritas kelompok pembudidaya perikanan di daerah ini belum menerapkan cara budi daya ikan yang baik atau CBIB.

"Di Bantul masih sedikit yang sudah menerapkan cara budi daya ikan yang baik atau dikenal CBIB, baru kira-kira 15 kelompok dari sekitar 200an kelompok," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Selasa.

Menurut dia, instansinya tidak mengetahui alasan masih banyaknya pokdakan yang belum menerapkan metode CBIB, akan tetapi ada kemungkinan para kelompok belum memahami metode yang sudah bersertifikat dinas tersebut.

CBIB sendiri, menurut dia, merupakan penerapan cara pelihara ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terawasi sehingga menjamin pangan dari pembudidayaan yang memperhatikan sanitasi, pakan dan obat-obatan.

"Memang masih sedikit kelompok yang sudah bersertifikat, makanya kita dorong penerapan CBIB, meski begitu walaupun mereka belum menerapkan metode itu bukan berarti hasil pangan mereka tidak sehat," katanya.

Ia mengatakan, sebab para pokdakan di Bantul telah menerapkan metode sendiri yang menurut mereka sudah baik, selain itu mayoritas kelompok sudah memperhatikan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan sekitar.

Meski begitu, kata dia, walaupun mayoritas pokdakan belum menerapkan CBIB, namun instansinya belum menerima laporan adanya serangan penyakit pada ikan budi daya, apalagi pada kelompok juga sudah melakukan antisipasi sejak awal.

Sementara itu, selain penerapan CBIB, pihaknya juga mendorong cara budi daya ikan dengan hemat lahan dan air, metode ini bisa diaplikasikan pada lahan terbatas dengan sistem pada tebar guna menghasilkan produksi yang maksimal.

"Metode ini bisa untuk nila dan lele, tapi sementara baru kita coba ke lele. Kami berharap Bantul brannya adalah ikan yang higienis dan bersih, sehingga jangan dibudiyakan di tempat yang kotor," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024