RS Jogja dilengkapi layanan "Hearing Center"

id RS Jogja

RS Jogja dilengkapi layanan "Hearing Center"

Rumah Sakit Jogja (Foto: istimewa, rumahsakitjogja.com)

Yogyakarta (Antara) - Rumah sakit milik Pemerintah Kota Yogyakarta, RS Jogja terus melengkapi layanan kesehatan yang dimiliki, salah satunya dengan membuka "Hearing Center" yaitu layanan khusus untuk pasien yang mengalami gangguan pendengaran.

"Layanan ini adalah inovasi RS Jogja untuk menjawab kebutuhan masyarakat atas layanan spesialis," kata Direktur RS Jogja Tuty Setyowati di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, layanan "Hearing Center" RS Jogja dilengkapi dengan peralatan medis yang modern dan canggih sehingga bisa melakukan berbagai deteksi gangguan pendengaran, baik kepada pasien dewasa, anak-anak maupun bayi.

Metode pemeriksaan di antaranya adalah BERA atau "Auditory Brainsteam Response" (ABR) untuk mengetahui ambang batas pendengaran pada orang dewasa atau anak-anak.

Selain itu, terdapat metode "Auditory Steady State Response" (ASSR) yaitu pemeriksaan ABR dengan hasil yang lebih spesifik. Serta pemeriksaan "Oto Acoustic Emission" (OAE) yang ditujukan kepada bayi untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan pendengaran.

"Kami juga menyiapkan tenaga dokter spesialis untuk mendukung layanan ini, sehingga layanan menjadi maksimal," katanya.

Tuty memastikan, layanan Hearing Center tersebut tidak hanya bisa diakses oleh pasien umum tetapi juga bisa diakses oleh pasien pengguna jaminan kesehatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan namun tetap mematuhi aturan yang berlaku yaitu dimulai dari rujukan.

"Meski baru saja dioperasionalkan, namun sudah banyak pasien yang mulai mengakses layanan ini. Mereka berharap dapat memperoleh deteksi yang lebih baik," katanya.

Tuty menyebut, kasus gangguan pendengaran yang dialami masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia cukup tinggi bahkan masuk empat besar negara di Asia dengan prevalensi ketulian cukup tinggi setelah Srilanka, Myanmar, dan India.

"Gangguan pendengaran tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Oleh karenanya, kami berharap, layanan ini dapat dimanfaatkan maksimal sehingga gangguan pendengaran ini bisa ditangani sejak dini," katanya.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024